25 radar bogor

Jelang Pilkada Bermunculan Bakal Calon Wali Kota Bogor, Tapi Agak Lain yang Satu Ini

Bakal Calon Wali Kota Bogor, Eka Maulana. (foto: @ekamaulana.djehan)

RADAR BOGOR – Banyak sejumlah tokoh yang berpotensi menjadi Wali Kota Bogor 2024–2029 mulai bermunculan.

Mereka menyatakan bahwa siap berkontestasi dalam Pilkada Kota Bogor atau Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November 2024 mendatang.

Eka Maulana, seorang profesional muda yang sukses dalam bidang advertising dan creative planning, belakangan ini menarik perhatian warga Kota Bogor.

BACA JUGA : Jenal Mutaqin Resmi Diusung Gerindra Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor 2024, Langsung Tancap Gas

Eka Maulana adalah salah satu dari banyak calon pemimpin muda yang berpartisipasi dalam persaingan Pilwalkot Bogor 2024.

Ada calon lain yang bernama Sendi Fardiansyah yang merupakan Sekretaris Pribadi (Sespri) Ibu Negara Iriana Jokowi, dan dokter Raendi Rayendra, kandidat muda lainnya.

Ketiga bakal calon (Balon) wali kota ini adalah profesional, bukan politikus.

BACA JUGA : Peradi Kota Bogor Bakal Lantik Pengurus Baru, Siapkan Program Kanal Diskusi Calon Wali Kota

Selain ketiga balon tersebut, banyak figur politik Kota Bogor yang berniat maju di Pilwalkot pada November mendatang.

Menurut beberapa lembaga dan survei, Dedie A Rachim yakni Wakil Wali Kota Bogor saat ini, paling sering disebut akan menggantikan Bima Arya, Wali Kota Bogor.

Setelah itu, banyak politisi dan pimpinan partai politik turut berpartisipasi dalam persaingan kandidat wali kota.

BACA JUGA : Program Makan Siang dan Susu Gratis Prioritas Utama di Kota Bogor, Aji Jaya Bintara Beri Alasan Ini

Mereka termasuk Jainal Mutaqin dari Gerindra, Rusli Prihatevy dari Golkar, Atang Trisnanto dari PKS, Andri Ameral dari PDIP, dan Beninu Argoebie dari NasDem.

Tidak hanya Eka Maulana, tetapi juga nama-nama kandidat lain yang cukup populer di Kota Bogor.

Ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka telah menyebarkan rencananya untuk manggung di Pilwalkot selama waktu yang jauh lebih lama.

Pemasangan alat peraga, seperti baliho dan media lainnya, menunjukkan hal ini.

Eka Maulana dan relawannya menyatakan bahwa mereka tidak patah semangat meskipun mereka muncul belakangan dan tidak sepopuler dengan kandidat lain.

Selain itu, Eka tampil bukan karena hasrat politik pribadi, tetapi karena didorong oleh masyarakat Kota Bogor dan mereka yang menganggapnya layak menjadi Wali Kota Bogor.

Banyak orang di Kota Bogor berharap memiliki pemimpin yang memahami dan dapat memenuhi harapan publik melalui gagasan, program, dan tindakan yang menguntungkan masyarakat.

“Saya tidak pernah berharap untuk menjadi wali kota. Namun, ketika ada dorongan, dukungan, dan bahkan keinginan untuk maju, saya mengucapkan Bismillah dan mulai bersosialisasi. Pastinya dengan niat untuk kepentingan Kota Bogor,” ucap Eka dalam diskusinya dengan jurnalis di Kota Bogor, Sabtu (23/3/2024).

Apa yang ingin dilakukan Eka Maulana untuk memperbaiki dan mengembangkan Kota Bogor? Ia menyampaikan beberapa ide yang akan dia gunakan sebagai pemimpin Kota Bogor di masa depan.

Misalnya, mendeklarasikan Kota Bogor sebagai Kota Pendidikan, kemudian mendorong UMKM, pembangunan tepat sasaran, serta penekanan pada pembangunan perkampungan.

Eka menyatakan bahwa fokus utamanya adalah membangun perkampungan dan kesejahteraan warga.

Pembangunan harus merata di seluruh pelosok, bukan hanya di pusat kota.

Salah satu rencananya adalah membangun Alun-alun Kampung untuk berfungsi sebagai pusat kegiatan warga.

Alun-alun ini tidak hanya memiliki fasilitas olahraga, tetapi juga memiliki kantor layanan kesehatan, tempat bermain anak, kantor administrasi publik, dan fasilitas lainnya.

Selain itu, Eka memulai program BPJS gratis untuk warga ekonomi lemah. Selain itu, termasuk, tetapi tidak terbatas pada, subsidi uang sekolah untuk keluarga berpenghasilan rendah, beasiswa kuliah untuk orang yang tidak mampu, penetapan pedagang kaki lima sebagai usaha kecil, mendorong kesadaran akan lingkungan, dan memfasilitasi berbagai macam seni dan budaya di Kota Bogor. (*/ded)