25 radar bogor

Pilu Gempa Cianjur, Pengungsi Tidur Bersama Jenazah

Gempa cianjur
Para pengungsi di RW 01 Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. (Radar Bogor/ Sofyansyah)

CIANJUR-RADAR BOGOR, Bencana gempa bumi di Cianjur betul-betul membawa pilu bagi masyarakat. Hampir semua warga kehilangan tempat tinggalnya.

Atap runtuh, tembok ambruk, dan tiang-tiang tumbang. Porak-poranda di mana-mana. Amat berbahaya bagi mereka jika memaksa tinggal di dalam rumah masing-masing.

Seperti yang terjadi di RW 01 Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Daerah yang dihuni 320 keluarga ini luluh lantak usai diguncang gempa. Pantauan Radar Bogor, lebih dari 90 persen rumah warga di sini rusak berat.

Baca Juga: Cianjur Butuh Makanan dan Tenda, Satu Nasi Kotak Dimakan Tiga Orang

Gerakan Anak Negeri (GAN) terjun menengok kondisi masyarakat di sana. Gerakan dari Radar Bogor Group ini yang menjadi lembaga independen pertama yang hadir memberikan bantuan.

Di tengah kondisi gelap gulita, tim Gerakan Anak Negeri berjalan kaki menengok tenda-tenda sederhana yang dibangun warga dengan terpal atau kain seadanya. Kondisi mengiris hati amat tergambar pada momen ini.

Warga merebahkan badannya dengan alas tipis di atas tanah. Badan-badannya berhimpitan satu dengan lain karena sempitnya tenda. Warga mengisi keheningan malam dengan untaian selawat berharap perlindungan dari Sang Pencipta.

Pada tenda lain, para pengungsi bahkan tidur bersama jenazah-jenazah yang belum sempat dikebumikan karena waktu telanjur gelap. Sang mayit tidur bersama anggota keluarganya yang lain tanpa henti mengucurkan air mata.

Ketua RW 01, Hendi Suhaendi menuturkan, banyak korban tewas setelah terhimpit bangunan. Minimnya alat berat dan tenaga bantuan membuat evakuasi berlangsung lambat. Jenazah korban baru bisa dievakuasi ketika malam tiba.

“Terpaksa pemakaman ditunda sampai besok (Selasa) karena sudah gelap. Belum lagi keterbatasan orang untuk proses pemakamannya,” ucapnya.

Baca Juga: Bertambah, 162 Korban Meninggal Akibat Gempa di Cianjur

Hendi menyebutkan, ada 4 RT di wilayahnya dan seluruhnya terdampak gempa. Total ada 6 orang meninggal dunia akibat bencana ini. Jumlah ini didominasi anak-anak berusia 2-9 tahun. Mereka meninggal saat mengaji.

Dirinya mengatakan tenda dan peralatan tidur menjadi kebutuhan paling mendesak untuk warganya.

“Alhamdulillah sekarang cerah, tapi kita tidak tahu bagaimana beberapa hari ke depan. Warga butuh pengungsian yang aman dan layak. Terhindar dari hujan,” ucapnya.

Gempa cianjur
Kondisi rumah yang porak-poranda di RW 01 Desa Cikancana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. (Radar Bogor/ Sofyansyah)

Gerakan Anak Negeri hadir memberikan sejumlah bantuan pada warga. Sebanyak 100 kotak makanan siap santap diserahkan kepada warga untuk makan malam. Bantuan itu pun disambut antusias warga. Mereka yang saat itu sedang tertidur pun bangun untuk mengisi perutnya.

Ketua RT 01 RW 01 Dadun Suherlan mengapresiasi bantuan yang diberikan. Ia bersyukur warganya mendapat bantuan makanan siap saji. Karena, menurutnya, sejak siang hari warga sibuk mengurus diri dan keluarganya masing-masing.

“Terima kasih banyak atas bantuannya. Memang banyak warga yang belum sempat kebagian makanan,” ucap Dadun.

Penanggung Jawab GAN, Hazairin Sitepu mengatakan, pihaknya akan terus menyalurkan bantuan kepada para pengungsi. Sejumlah obat-obatan, tenaga kesehatan, hingga ahli patah tulang dari Cimande.

Baca Juga: Berangkat! Ini Strategi Gerakan Anak Negeri Bantu Korban Gempa di Cianjur

Ia mengajak pada segenap masyarakat untuk turut serta membantu para korban bencana di Cianjur.

“Para pengungsi butuh banyak bantuan mereka perlu ada di bawah tenda yang aman. Saya mengajak sahabat semua untuk mengulurkan tangannya memberi bantuan,” tuturnya.

GAN akan membangun posko yang berisi tenaga kesehatan untuk membantu penanganan korban-korban luka di wilayah RW 01 Desa Cikancana. Gerakan ini diharapkan dapat membawa keberlangsungan yang baik bagi para korban. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto