25 radar bogor

Penerimaan PBB-P2 Kota Bogor Periode Februari-April Naik

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor Deni Hendana
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor Deni Hendana

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota Bogor melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mencatat kenaikan penerimaan pajak pajak bumi dan bangunan perdesaan perkotaan (PBB-P2) periode Februari-April.

Kenaikan penerimaan pajak PBB-P2 tersebut tak terlepas dari berbagai stimulus kepada wajib pajak dalam membayar PBB, pada tahun ini.

Baca juga: Raih WTP Keenam Secara Beruntun, Bima Arya: Ini Menunjukan Kesiapan Membangun Sistem Pemerintahan yang Bersih

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor Deni Hendana mengatakan, dari target penerimaan PBB tahun 2022 itu sebesar Rp145 miliar.

Periode penerimaan pajak PBB Februari-April sudah mencapai Rp70 miliaran lebih.

Baca juga: Kerap Diprotes, Pemcam Rumpin Datangi Lokasi Ternak ayam

“Artinya (pasca ada stimulus) sudah setengahnya dari target, bisa didapat karena ada relaksasi itu,” kata Deni, belum lama ini.

Berbagai upaya dilakukan Pemkot Bogor, mulai dari penghapusan pajak dan pengurangan atau diskon bagi warga yang sudah mendaftar Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang secara elektronik (e-SPPT).

Baca juga: Perkuat Kerja Sama Ekonomi dengan Arab Saudi, Airlangga Bahas Visi Indonesia Emas 2045

Program tersebut diklaim efektif lantaran selama tiga bulan penerapan relaksasi pajak di Kota Bogor, penerimaan PBB dari wajib pajak sudah mencapai setengahnya dari target.

“Target penerimaan PBB kita tahun 2022 itu Rp145 miliar. Nah tiga bulan berjalan stimulus itu (Februari-April) sudah Rp70 miliaran lebih,” katanya.

Menurutnya, kebijakan relaksasi pengurangan atau diskon pajak PBB dimulai sejak Februari lalu. Saat itu, langsung terjadi lonjakan penerimaan pajak PBB.

Baca juga: Dua Tahun Vakum Karena Pandemi, Helaran HJB ke-540 Dipusatkan di Alun-Alun Kota Bogor

Deni memerinci, penerimaan PBB Kota Bogor pada Januari 2022 mencapai Rp3,6 miliar. Memasuki bulan Februari atau pertama kali kebijakan relaksasi dilaunching, penerimaan PBB Kota Bogor langsung melesat ke angka Rp56 miliar pada Februari.

Jumlah itu mirip dengan capaian pada Februari 2021 yang mencapai Rp50 miliar, setelah ada relaksasi pajak serupa.

“Kemudian pada Maret itu kita dapat Rp18,1 miliar. Jumlah itu hampir sama dengan capaian Maret 2021, waktu juga ada relaksasi,” ujarnya.

Baca juga: Wabah PMK Sudah Menyebar ke 8 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat, Bogor Siaga Satu

Setelah itu, sambung dia, pada April 2022, capaian penerimaan PBB Kota Bogor berjumlah Rp5,9 miliar.

Sehingga jika ditotal, dalam waktu tiga bulan berjalan stimulus, penerimaan PBB sudah melebihi Rp70 miliar atau setengah dari target 2022.

Baca juga: Sekolah di Kota Bogor Boleh PTM 100 Persen Setelah PPDB, Tetap Pakai Masker

Jika dijumlah dengan Januari 2022 atau sebelum launching program relaksasi, capaian penerimaan PBB sudah diatas Rp80 miliar.

“Artinya masyarakat reaktif memanfaatkan program ini. Di satu sisi kita ada keringanan buat wajib pajak. Disisi lain pemkot perlu uang buat APBD.” tukasnya.(ded)

Editor: Rany