BOGOR-RADAR BOGOR, Jalur dua arah siap diberlakukan di kawasan Sistem Satu Arah (SSA) yang mengitari Kebun Raya Bogor. Pemberlakuan dua arah itu akan diterapkan pada Selasa (9/5), pukul 21.00 WIB.
Keputusan itu berdasarkan hasil Rapat Evaluasi Pelaksanaan Rekayasa Lalu Lintas yang digelar di Balai Kota Bogor, Senin (8/5).
Baca Juga: Soal Usulan Menghapus SSA, Polisi Sebut Bisa Dilakukan Tapi dengan Catatan
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto pun sekaligus mengumumkan pemberlakuan dua arah tersebut.
“Kami sampaikan kepada warga bahwa akan diberlakukan rekayasa lalu lintas dengan kembali memberlakukan dua arah di beberapa titik SSA. Jadi, besok jam 21.00 skenario ini akan berjalan,” tegasnya, usai rapat bersama Forkopimda Kota Bogor.
Ia mengakui, semula terdapat hingga lima opsi skenario terkait rekayasa lalu lintas imbas revitalisasi Jembatan Otista. Opsi pertama diawali selama tujuh hari, yang memberikan banyak masukan dan data untuk dikaji kembali.
Salah satunya, dampak ekonomi yang sangat dirasakan masyarakat selama penutupan Jalan Otista. Penurunan omzet pedagang mencapai 70 persen. Tak ketinggalan, biaya transportasi yang juga melonjak karena jarak semakin jauh.
“Dan mulai malam ini sampai besok (Selasa) akan kami siapkan sarana dan prasarananya, terkait dengan water barrier, penghilangan separator jalan, dan penambahan lampu lalu lintas di Kapten Muslihat,” papar Bima.
Ia menambahkan, skenario baru ini nantinya membuat arus lalu lintas kendaraan di Jalan Jalak Harupat akan menjadi dua arah.
Baca Juga: Jembatan Otista Ditutup, Toko-toko Sepi Pembeli Hingga Merugi
Kemudian, arus lalu lintas kendaraan dari Empang bisa belok ke Jalan Otista, berputar sebelum jembatan Otista. Kemudian belok kiri ke Jalan Roda dan bisa berputar ke Suryakencana hingga ke BTM.
Sementara, dari arah Balai Kota juga akan belok kiri, tidak bisa ke Jalan Harupat, namun langsung ke Jalan Jenderal Sudirman.
“Intinya, skenario dua arah ini akan banyak merekatkan perputaran ke kiri, secara detail,” tandasnya.(*/mam)
Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto
