25 radar bogor

Jembatan Otista Ditutup, Toko-toko Sepi Pembeli Hingga Merugi

Pedagang bunga yang terkena dampak penutupan Jembatan Otista di Kota Bogor. (Radar Bogor/Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Ditutupnya Jembatan Otista berdampak pada toko-toko yang berjualan di sekitaran kawasan ini. Para pengusaha kehilangan pembeli dan mengalami kerugian.

Seperti yang dirasakan Pemilik Toko Rafly Flower, Rizki Maulana (29). Sejak kemarin sore, tokonya tidak lagi didatangi pembeli karena akses yang ditutup. Akibatnya, tidak ada satu tangkai bunga pun yang berhasil ia jual.

Baca Juga: Imbas Rekayasa Lalin Jembatan Otista, Kebun Raya Bogor Bakal Aktifkan Pintu 2 dan 4

“Toko masih buka dan menerima pembeli, tapi karena akses jalannya ditutup akhirnya tidak ada yang datang. Sekarang saya hanya mengandalkan orderan yang masuk secara online lewat Instagram,” tuturnya, Selasa (2/5).

Pesanan online itu nantinya akan dikirim ke pembeli atau melalui sistem janjian di Jalan Bangka.

Padahal menurut Rizki, toko bunganya sedang berusaha meraih banyak untung di momen bulan syawal. Sebelum ditutup penghasilannya bisa mencapai Rp700 ribu-1 juta per hari.

“Kemarin ada obrolan soal relokasi. Kami bukannya menolak, tapi ragu karena tempatnya belum jelas. Dari segi kelayakan dan apakah strategis untuk berjualan,” curhatnya.

“Untuk sementara kami bertahan karena menurut informasi akan diberikan akses jalan kepada pedagang dan warga sekitar selama pembangunan,” lanjut Rizki lagi.

Pemilik Toko Bogor Oxygen, Arifin (47) juga mengalami hal yang sama. Sejak Jalan Otista ditutup pada Senin (1/5) malam, tokonya hanya dapat menjual 4 tabung oksigen saja. Padahal biasanya ia dapat menjual 20-30 tabung dalam sehari.

Arifin melihat, hal itu terjadi karena banyak pembeli yang ragu untuk datang ke tokonya. Imbasnya, mereka pergi beralih mencari toko lain.

“Sebetulnya mereka bisa tetap lewat untuk membeli oksigen namun harus izin kepada petugas yang berjaga di Jalan Bangka. Namun, masalahnya petugas di sana tidak satu suara, kadang boleh, kadang tidak boleh,” ucapnya.

Baca Juga: Rekayasa Lalin Jembatan Otista Bikin Macet, Bima : Akan Kami Evaluasi

Ia mengaku ikhlas dengan kebijakan yang diterapkan Pemerintah Kota Bogor. Arifin memprediksi omzetnya akan anjlok selama seminggu ke depan karena masyarakat masih beradaptasi.

Arifin bahkan membuat konten video informasi dan tata cara menjangkau tokonya di media sosial untuk memberi tahu para pelanggan bahwa mereka tetap bisa membeli oksigen di tokonya. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto