25 radar bogor

Revitalisasi Masjid Agung Kota Bogor Telan Anggaran Rp113,3 Miliar, Begini Perjalanannya

Masjid Agung Diresmikan
Ribuan jamaah mendengarkan sabutan Wali Kota Bogor Bima Arya di acara peresmian Masjid Agung Kota Bogor,Kamis (28/3/24). Foto: Sofyansyah/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Masjid Agung Kota Bogor akhirnya rampung direvitalisasi. Peresmiannya dilakukan langsung oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya di tanggal 17 Ramadan 1445 Hijriyah atau pada Kamis (28/3/2024).

Baca Juga ; 7 Tahun Direvitalisasi, Masjid Agung Kota Bogor Akhirnya Diresmikan

Peresmian masjid yang berlokasi di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogot Tengah ini bahkan disaksikan langsung Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) yang hadir di tengah ribuan jemaah dari berbagai daerah.

Revitalisasi membawa banyak perubahan pada wajah Masjid Agung. Kini masjid yang memiliki luas sekira 4 ribu meter persegi itu, terkesan lebih modern dan estetik dengan cat yang dominan berwarna putih.

Dari segi ukuran, Masjid Agung saat ini juga tampak lebih megah. Masjid ini bahkan bisa menampung hingga 5 ribu jemaah di bagian ruang utama dan lantai atasnya. Lahan parkirnya bisa menampung ratusan unit kendaraan.

Masjid ini juga memiliki menara pandang yang amat tinggi hingga mencapai 51 meter. Menara pandang Masjid Agung dibuka secara umum sehingga masyarakat atau jemaah bisa naik ke atas dan melihat panorama Kota Bogor.

Masyarakat tak perlu khawatir kelelahan karena menara ini akan dilengkapi dengan lift, sehingga dapat lebih mudah naik dan turun puncak menara. Menara ini diklaim sebagai satu-satunya menara pandang yang bisa dinaiki secara umum oleh masyarakat.

Masjid Agung juga dilengkapi dengan taman bernama Taman Asmaul Husna di sisi kirinya. Taman yang dihiasi pilar-pilar bertuliskan Asma Allah ini menjadi penghubung antara lingkungan Masjid Agung dengan Alun-alun.

Sebelum berdiri megah seperti sekarang, proses revitalisasi Masjid Agung melalui perjalanan yang begitu panjang dan penuh dinamika.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina menuturkan proses revitalisasi Masjid Agung dimulai pada tahun 2016. Saat itu Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman (Wasbangkim) lah yang menjadi penanggung jawab proyek ini.

Pada tahap awal revitalisasi lingkup pekerjaannya yakni pembongkaran dan pembangunan struktur. Dana yang digunakan ialah anggaran yang berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat senilai Rp12,6 miliar dengan realisasinya hanya Rp9 miliar.

Di tahun 2017 Rena menyebut tidak ada kegiatan fisik yang dilakukan pada proyek ini. Kegiatan fisik baru dilakukan setahun setelahnya pada tahun 2018.

Di tahun itu Dinas Wasbangkim masih jadi pihak pengampu. Lingkup pekerjaan yang digarap ialah pembangunan struktur lanjutan dengan total nilai Rp8,6 miliar.

“Di 2019 tidak ada pembangunan fisik. Tapi dilakukan kajian struktur oleh Kementerian PUPR. Lalu di tahun 2020 pengampu proyek ini dipindahkan ke Dinas PUPR Kota Bogor. Lingkup pekerjaan di tahun itu yakni review DED, perbaikan struktur, finishing lantai, dan sistem drainase anggaran yang dikeluarkan senilai Rp5,5 miliar,” terang Rena.

Pada tahun 2021, Dinas PUPR kembali melanjutkan pembangunan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, dan enamel. Total anggaran yang digelontorkan pada tahun ini senilai Rp30,9 miliar.

“Di 2022 ada kegiatan fisik meliputi pekerjaan struktur dan fasad dengan nilai anggaran Rp25,8 miliar. Selanjutnya di tahun 2023 kami melakukan finishing, lanjutan fasad, dan interior dengan anggaran Rp33,1 miliar,” imbuh Rena.

Sehingga jika ditotal revitalisasi yang berjalan selama 7 tahun itu memakan total anggaran mencapai Rp113,3 miliar. Dengan catatan selama 2 tahun tidak ada pekerjaan fisik.

Wali Kota Bogor, Bima Arya mengakui selama 7 tahun berjalan proses revitalisasi Masjid Agung penuh dengan dinamika dan catatan. Oleh karena itu dirinya meminta hal tersebut menjadi pembelajaran bagi pembangunan Kota Bogor ke depan.

“Selama 7 tahun ada yang tidak amanah, tidak sesuai aturan dan norma. Insyaallah ini jadi pembelajaran bagi kami semua. Jangan sampai terjadi kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak yang tidak amanah, sehingga mengakibatkan mangkrak karena tidak terjadi hal-hal yg tidak ideal,” ujarnya.

Ia ingin ke depan seluruh kegiatan pembangunan di Kota Bogor berlangsung dengan amanah dan memberikan maslahat bagi masyarakat.

Bima menitipkan Masjid Agung agar dikelola dengan baik dan amanah. Didorong menjadi masjid yang menjadi milik semua umat sehingga tidak ada umat Islam yang dipinggirkan di Kota Bogor

Ia menegaskan, Masjid Agung mesti menjadi masjid pemersatu dan jembatan nomor 1 bagi umat di Kota Bogor yang menyambungkan kaum mampu dengan dhuafa, umat dari berbagai mahzab, serta memberikan rahmatan lil alamin bagi Kota Bogor dan Indonesia.

Baca Juga : Masjid Agung Memasuki Tahap Finishing, Bakal Diresmikan 17 Ramadan 1445 H

“Pengelolanya harus profesional, melibatkan semua unsur, bisa mengayomi, dan mempersatukan. Jadi sebelum mengakhiri masa jabatan ini saya akan fokus untuk merumuskan DKM masjid ini. Siapa saja yang ada di dalamnya, kewenangannya, penganggarannya dari mana saja. Karena ini masjid yang sangat strategis. Harus bisa memberdayakan semua,” tekannya. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep