25 radar bogor

Kondisi Hilal 1 Ramadan 1445 H Berdasarkan Prakiraan BMKG, Jadi Kapan Mulai Puasa?

Pemantauan hilal awal Ramadan
Pemantauan hilal awal Ramadan

JAKARTA-RADAR BOGOR, Untuk menentukan awal bulan Hijriyah, umat Islam menggunakan penanggalan yang didasarkan pada usia bulan. Salah satu cara adalah dengan melihat hilal atau bulan baru, yang merupakan tanda awal bulan dalam penanggalan Hijriyah.

Baca Juga : Catat! Harga Kebutuhan Pokok Naik Jelang Ramadan, Dedie A Rachim Janji Akan Lakukan Operasi Pasar Kota Bogor

Hilal atau bulan baru diumumkan jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Hilal memiliki ketinggian 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat. Hal itu menurut kriteria yang disepakati MABIMS pada 8 Desember 2021.

Konjungsi, atau ijma, adalah peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari dengan pengamatan yang berada di bumi, akan terjadi pada Minggu (10/3/2024) pukul 16.00 WIB.

Seperti yang diumumkan oleh BMKG melalui laman Sistem Informasi Observasi Hilal Indonesia, saat ini, matahari terbenam akan terjadi paling awal di Indonesia di Waris pada pukul 17.51 WIT dan paling akhir di Banda Aceh pada pukul 18.50 WIB.

Konjungsi terjadi di beberapa wilayah Indonesia seusai matahari terbenam dalam kondisi ini. Oleh karena itu, awal bulan Ramadan 1445 H untuk mereka yang menerapkan metode rukyat adalah setelah matahari terbenam pada Minggu (10/3/2024) dan Senin (11/3/2024) untuk mereka yang melakukan konjungsi sebelum matahari terbenam.

Ketinggian hilal pada Minggu (10/3/2024) di seluruh Indonesia berkisar antara -0,33 derajat di Jayapura hingga 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat, menurut BMKG.

Pada hari Senin 11 Maret 2024, hilal mencapai 10,75 derajat di Merauke dan 13,62 derajat di Sabang, Aceh.

Di Indonesia, saat matahari terbenam pada Minggu 10 Maret 2024, elongasi atau jarak sudut antara pusat piringan bulan dengan piringan matahari dari permukaan bumi berkisar antara 1,64 derajat di Denpasar, Bali hingga 2,08 derajat di Jayapura.

Pada hari berikutnya, elongasi berkisar antara 13,24 derajat di Jayapura hingga 14,95 derajat di Banda Aceh, Aceh.

Saat hilal Ramadhan 1445 H diamati, umur bulan berkisar dari -0,15 jam di Waris Papua hingga 2,84 jam di Banda Aceh.

Pada hari Senin 11 Maret, waktu berkisar dari 23,84 jam di Waris, Papua hingga 26,84 jam di Banda Aceh, Aceh.

Fraksi iluminasi bulan, yang dihitung sebagai persentase perbandingan antara luas piringan bulan yang tercayai matahari dan menghadap ke bumi, juga dijelaskan oleh BMKG.

Saat Matahari terbenam pada 10 Maret 2024, fraksi iluminasi bulan di Indonesia berkisar antara 0,02 persen di Denpasar, Bali hingga 0,03 persen di Jayapura, Papua.

Baca Juga : Tips Agar Kuat Berpuasa Ramadan, Bisa Turunkan Berat Badan dan Tetap Sehat Bugar

Saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024, fraksi iluminasi bulan di Indonesia berkisar antara 1,33 persen di Jayapura, Papua hingga 1,70 persen di Banda Aceh. (net)

Editor : Yosep