25 radar bogor

Wujudkan Generasi Sadar Literasi, Tim Inovasi Desa Jogjogan Lahirkan Perpustakaan MERAMU

Desa Jogjogan

BOGOR-RADAR BOGOR, Bappeda litbang Kabupaten Bogor kembali membuka gelaran Inovasi Desa. Dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unida yang tergabung dalam tim Inovasi Desa Jogjogan, turut berpartisipasi dalam gelaran inovasi desa dan berhasil melahirkan inovasi dalam bidang literasi bertajuk “MERAMU” yakni Membaca Melalui Ranting Ilmu.

Baca Juga : Hari Pertama PKKMB, Unida Dorong Mahasiswa Tanamkan 21 Nilai Karakter Kampus Bertauhid

Inovasi yang diresmikan pada Senin (21/8/2023) ini, sasarannya merupakan masyarakat Kampung Cilember RW 04, Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Gotfridus Goris Seran, selaku Dosen Pembimbing Inovasi menuturkan, hadirnya MERAMU dilatarbelakangi faktor lingkungan yang masih rendah akan pendidikan dan kemampuan literasi. Tingginya angka putus sekolah, sarana prasarana sekolah yang tidak memadai, kurangnya minat belajar di pendidikan formal, dan masih banyaknya masyarakat yang asing membaca buku, membuat Tim Inovasi Desa melahirkan perpustakaan yang didukung media alternatif untuk meningkatkan minat membaca masyarakat, khususnya anak-anak.

“MERAMU ini sebagai inovasi untuk menigkatkan kemampuan literasi masyarakat, khususnya anak-anak yang didalamnya kita menggunakan media alternatif, salah satunya dengan pohon ilmu ini untuk memotivasi dan mendorong minat anak agar lebih tertarik membaca buku jika menggunakan hal yang berbeda dengan perpustakaan pada umumnya,” jelas Seran.

Berbeda dengan perpustakaan pada umumnya, MERAMU menyajikan media alternatif untuk menarik minat baca sekaligus sebagai indikator untuk melihat peningkatannya. Media alternatif ini terdiri dari pohon ilmu yakni ranting kering yang diisi dengan kertas asturo hijau berbentuk daun, kertas asturo kuning berbentuk buah pear dan kertas asturo merah berbentuk buah apel dan benang putih sebagai pengikatnya.

Ranting kering diartikan sebagai pohon ilmu hasil dari membaca beragam buku. Ikon daun hijau diartikan tingkat membaca masih pemula berkisar satu hingga sepuluh halaman. Ikon buah pear kuning diartikan adanya tingkatan membaca berkisar sepuuh hingga tiga puuh halaman sedangkan ikon buah apel merah diartikan tingkat membaca buku yang semakin sering yakni berkisar tiga puluh halaman hingga selesai.

Hadirnya MERAMU disambut antusias masyarakat setempat. Malihuddin selaku tokoh masyarakat sekaligus pimpinan Madrasah Darussibyan menuturkan, pihaknya mewakili masyarakat berterima kasih atas hadirnya perpustakaan MERAMU. Ia menyebut, sebelum adanya MERAMU masyarakat khususnya anak-anakyang belum bisa membaca difasilitasi untuk belajar membaca.

Baca Juga : Hari Terakhir PKKMB Unida, Mahasiswa Baru Ikuti Majelis Dhuha, Taaruf Fakultas, dan Expo UKM

“Saya mengucapkan terima kasih atas hadirnya teman-teman mahasiswa yang telah memfasilitasi anak-anak di sini untuk membaca. Di mana kampung kami sendiri sangat kurang dalam pendidikan dan literasinya. Tapi alhamdulillah dengan hadirnya MERAMU ini anak-anak termotivasi untuk belajar dan membaca,” tuturnya.

Sebagai informasi, Tim Inovasi Desa Jogjogan terdiri dari satu dosen pembimbing lapangan yakni Gotfridus Goris Seran, Muhammad Supriatno selaku ketua tim inovasi dan sembilan mahasiswa lainnya yakni Siti Zulfa Fauziah, Selvia Safitri, Euis Munawaroh, Ineu Kania, Dalia Syareatul Aisy, Aldi Regusti, Taufik Faturachman, Yandi Febrian dan Muhammad Hilman Tadjudin selaku anggota. (*)

Editor : Yosep