25 radar bogor

Peluang Hujan Masih Kecil, Waspadai Krisis Air Bersih

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Jawa Barat, Rahmat Prasetya. (Radar Bogor/Hendi Novian)

BOGOR-RADAR BOGOR, Peluang hujan di wilayah Jawa Barat, termasukKabupaten Bogor, dianggap masih kecil. Hujan diprediksi baru mengguyur pada akhir Oktober mendatang.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Jawa Barat, Rahmat Prasetya memaparkan, hujan diperkirakan baru ada pada akhir Oktober 2023.

Baca Juga: Antisipasi Kekeringan Jangka Panjang, Akademisi Dukung Pembuatan Embung

“Hujan yang terjadi 50 milimeter dalam 10 hari,” sambungnya saat menyambangi Radar Bogor dalam acara Obrolan Serius Mencari Solusi (Obsesi), Selasa (22/8).

Rahmat menjabarkan, pada tahun 2023, curah hujan di bawah normal. Hal itu sudah terjadi sejak Juli lalu. Bahkan, sampai akhir tahun potensi hujan sangat rendah.

“Kalau kami lihat memang 2019-2023, pada tahun 2023 ini curah hujan di bawah normal sejak bulan Juli. Hanya di bulan Maret saja yang normal. Sampai Oktober dan November baru ada hujan,” paparnya.

Hal itu juga berimbas pada kekeringan yang akan masih melanda Kabupaten Bogor. Warga terancam mengalami krisis air bersih lebih lama.

Seperti diketahui, data dari BPBD Kabupaten Bogor pada Rabu (23/8) mencatatkan ada 19 kecamatan yang terdampak kemarau tahun ini.

“Per hari ini, ada 19 kecamatan yang alami kekeringan dan kiris air bersih,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, M Adam, Rabu (23/8).

Adam memaparkan, 19 kecamatan yang mengalami krisis air akibat kekeringan tersebut yakni Kecamatan Tenjo, Jasinga, Sukajaya, Nanggung, Cibungbulang.

Baca Juga: Kekeringan Meluas, 103 Ribu Penduduk Bogor Kesulitan Air Bersih

Berlanjut di Kecamatan Leuwisadeng, Ciampea, Rancabungur, Cijeruk, Cisarua, Cigombong, Citeureup, Jonggol, Babakan Madang, Tanjungsari, Kecamatan Sukamamur, Ciseeng, Cariu, dan Sukaraja.

“Paling parah terdampak kekeringan di Kabupaten Bogor ini berada di wilayah Barat dan tTimur Kabupaten Bogor,” paparnya.

Sementara itu, jumlah warga Kabupaten Bogor yang mengalami krisis air saat ini sudah mencapai 103.567 jiwa. Mereka tersebar di 64 desa yang ada di kabupaten Bogor.(*)

Reporter: Arif Al Fajar
Editor: Imam Rahmanto