25 radar bogor

Soal Video Kapolsek Terima “Setoran” PETI di Tanjungsari, Ini Kata Kapolres

Kapolsek
Penertiban PETI di Tanjungsari beberapa waktu lalu. Pasca penertiban itu, muncul video Kapolsek Tanjungsari disebut oleh petambang emas menerima setoran.

TANJUNGSARI-RADAR BOGOR, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanudin angkat bicara perihal video kapolsek yang diduga terima “setoran” penambang emas tanpa ijin (PETI) di Desa Sanggabuana, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.

Baca Juga : Viral Video Sebut Kapolsek Minta “Jatah” dari Penambang Emas Ilegal di Bogor

Kapolres mengaku akan terjun langsung dalam pemberantasan tambang ilegal tersebut. “Saya akan turun langsung mengenai hal tersebut (keberadaan PETI dan video catut Kapolsek Tanjungsari terima setoran),” katanya kepada Radar Bogor Jumat (12/5/2023).

Iman menuturkan, Polres Bogor akan menindak tegas penambang galian Ilegal di Tanjungsari dan dimanapun yang masuk di wilayah Kabupaten Bogor.

“Dengan adanya berita fitnah yang dibuat oleh para pelaku tersebut (terkait uang koordinasi) hanya sebagai upaya menjatuhkan penegak hukum dan akan kami tindak,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, pasca longsor yang terjadi di Gunung Sanggabuana, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, jagat maya dihebohkan dengan video PETI yang menyebut menyetorkan uang kepada Kapolsek Tanjungsari.

Dalam video berdurasi 1 menit 10 detik itu, berisi curhatan para PETI yang mengaku diminta setoran hingga mobil pajero oleh Kapolsek Tanjungsari.

Dalam video tersebut nampak para PETI diduga sedang melakukan aktivitas pengolahan Emas. “Malah minta pajero. Dan minta batu 500 karung 500 beban kapolsek teh,” ucap seorang pria yang diduga PETI dalam video tersebut.

Usai itu, terdengar juga suara perekam yang menanyakan Kapolsek dari Polsek mana yang meminta Pajero tersesbut. “Kapolsek mana?,” tanya si perekam.

Kemudian, pria yang diduga PETI itu juga menyebut bahwa Kaposlek yang meminta Pajero serta uang kordinasi tersebut adalah Kapolsek Tanjungsari. “Kapolsek Tanjungsari,” jawabnya.

Dikonfirmasi Kaposlek Tanjungsari Iptu Rustami menegaskan dirinya tidak melakukan hal seperti yang dituduhkan dalam video tersebut.

“Hoaks (meminta Pajero). Itu, orang-orang sakit hati karena saya tutup tambang ilegalnya,” katanya kepada Radar Bogor Kamis (11/5/2023).

Baca Juga : Longsor di Tanjungsari, Gemuruh Dini Hari, Gunung Seperti Terbelah

Kapolsek menerangkan, video tersebut muncul pada awal Ramadan 1444 hijriah setelah penutupan tambang emas ilegal tersebut.

“Iya, itu isu berkembang semenjak saya tutup. Setelah saya pasang garis polisi sebelum puasa, langsung bikin videonya awal puasa,” paparnya. (all)

Reporter : Arifal
Editor : Yosep