25 radar bogor

Mulai Dibongkar, Lapisan Aspal Jembatan Otista Dihancurkan

Sejumlah alat berat telah didatangkan di area pembangunan Jembatan Otista, Rabu (3/5). (Radar Bogor/Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Pembongkaran Jembatan Otto Iskandardinata (Otista) Kota Bogor mulai dilaksanakan secara bertahap. Pelaksana proyek akan memulai tahapan pembongkaran dengan menghancurkan lapisan aspal.

“Kalau untuk pembongkaran jembatannya kita mulai dari pembongkaran aspalnya dulu. Pembongkaran aspal di dekat jembatan baru dimulai besok,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina, Kamis (4/5).

Baca Juga: Rekayasa Lalin Jembatan Otista Hari Ketiga, Balai Kota ke Surken Butuh Waktu 30 Menit

Sedangkan untuk pembongkaran jembatan Otista sendiri dilakukan secara bertahap agar materialnya tidak berjatuhan ke sungai Ciliwung, sebelum nantinya benar-benar terputus.

“Jadi nggak mungkin langsung kita robohin. Tidak, jadi sepotong-sepotong. Diangkat dulu aspalnya, diangkat seng besinya, baru pelengkung-pelengkungnya diangkat,” ucap dia.

“Jadi bertahap. Jadi bebannya nggak langsung jatuh ke sungai,” sambung Rena.

Kendati demikian, di lokasi jembatan sudah ada tiga alat berat, yakni dua breaker atau penghancur dan satu ekskavator.

Selain itu, pelaksana juga tengah membuat direksi kit atau bangunan gedung darurat, serta persiapan untuk papan pembatas proyek.

Hingga kini, kontraktor juga masih mengerjakan stacking out atau pengukuran ulang dudukan jembatan yang nantinya akan dibangun.

“Stacking out ini untuk menentukan titik koordinat jembatan, terus tadi kita pengukuran benchmark bareng sama Kepala BPN, sama tim juga untuk menentukan titik koordinat jembatan nanti dibangunnya di mana,” papar Rena.

Di sisi lain, kontraktor juga akan memasang bore pile atau fondasi yang ditancapkan ke dalam tanah. “(Menentukan Bore pile) kedudukan jembatannya di mana. Supaya tidak meleset,” imbuh dia.

Baca Juga: Alat Berat Sudah Masuk, Pengerjaan Jembatan Otista Sudah Dimulai

Rena berharap, hujan tidak mengganggu pengerjaan Jembatan Otista. Ia tak ingin, cuaca ekstrem juga menjadi alasan keterlambatan dalam melakukam tahapan pekerjaan.

“Itu sebenarnya saya tidak mau terima alasan itu, karena Kota Bogor adalah Kota Hujan dan mereka seharusnya sudah memprediksi itu dari awal. Kalau saya, saya nggak terima alasan hujan,” pungkas Rena.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto