25 radar bogor

Penipu Bisa Tiru Suara Orang Terdekat, Pakai Kecerdasan Buatan AI

Ilustrasi.

BOGOR-RADAR BOGOR, Kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI) merupakan kemajuan modern yang sangat membantu aktivitas manusia. Akan tetapi, jika disalahgunakan bisa berakibat fatal.

Penipuan tidak lagi hanya memanfaatkan sambungan suara dengan berpura-pura sebagai operator tertentu. Kini, jauh dari itu, penipuan dengan memakai audio AI jauh lebih merugikan.


Laporan terbaru di Amerika Serikat (AS), AI dipakai untuk mengelabui korban. Para scammer melakukan penipuan dengan cara meniru suara orang terdekat korban memakai AI.

Dilansir dari The Washington Post, modus semacam ini menjadi penipuan paling populer kedua di AS. Lebih dari 36 ribu kasus sepanjang 2022.

Dari kasus-kasus itu, lebih dari 5 ribu korban mengaku bahwa penipuan tersebut dilakukan melalui panggilan telepon. Total kerugian mencapai USD11 juta atau senilai Rp169 miliar.

Salah satu korbannya, keluarga Benjamin Perkin. Ia bercerita, kedua orang tuanya yang sudah lansia mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pengacara.

Pelaku atau scammer itu mengatakan bahwa anak mereka, Perkin, mengalami kecelakaan mobil sehingga membuat seorang diplomat AS meninggal dunia.

Scammer itu mengatakan bahwa Perkin sedang ditahan di penjara dan membutuhkan biaya hukum. Dengan menggunakan AI, penipu itu kemudian meniru suara Perkin saat berbicara di telepon dengan kedua orang tuanya.

Singkat cerita, kedua orang tua Perkin diminta membayar USD15 ribu atau setara Rp230 juta pada saat itu.

Belum diketahui dari mana penipu tersebut mendapatkan dan meniru suara Perkin. Namun, sebelumnya Perkin memang pernah mengunggah video tentang dirinya di YouTube.

Kasus penipuan seperti ini juga terjadi pada seorang lansia, Ruth Card. Sama halnya dengan keluarga Perkin, Card mendapatkan telepon bahwa cucunya Brandon sedang mendekam di penjara dan membutuhkan biaya hukum.

Padahal, orang yang menelepon Card bukanlah Brandon, melainkan penipu yang meniru Brandon dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan. Korban mengalami kerugian USD2.2077 atau setara Rp33,8 juta.

Marketing Practices Assistant Director di Federal Trade Commission (FTC) Will Maxson mengatakan bahwa penipuan seperti ini sulit dilacak karena tidak ada kejelasan terkait lokasi pelaku.

Avatar

Baca Juga:

Warga Perumahan Cibubur Country Keluhkan Keamanan Hingga Dugaan Pungli


Masyarakat pun diminta melakukan pencegahan sebelum penipuan terjadi. Caranya dengan mencoba menghubungi anggota keluarga yang lain ketika mendapatkan panggilan yang mencurigakan.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak mudah percaya dengan nomor telepon keluarga, apalagi dalam keadaan hendak meminta uang dalam jumlah tertentu. (*/net)

Editor: Imam Rahmanto