25 radar bogor

Euforia Sambut Piala Adipura, Bima Arya: PR Lain Masih Menunggu

bima arya adipura diangkat
Pasukan Kuning DLH Kota Bogor mengangkat Wali Kota Bima Arya bersama Piala Adipura di Lapangan Sempur, Selasa (28/2). (Radar Bogor/ Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Kota Bogor sudah berhasil membukukan catatan Piala Adipura lewat tangan dingin Wali Kota Bima Arya. Bahkan, ditorehkan di tahun-tahun terakhir kepemimpinannya bersama Dedie A Rachim.


Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (KLHK) itu menjadi bukti perjuangan Pemerintah Kota (Pmekot) Bogor bersama warganya. Kolaborasi yang digalakkan Bima Arya selama dua periode menjabat di Kota Bogor akhirnya berbuah manis.

Kolaborasi mengatasi masalah sampah itu menemui titik terangnya. Berbagai komunitas hingga program sudah dicetuskan.

Muaranya, senyum lebar dari Bima Arya bersama jajarannya mengelilingi Kota Bogor, hari ini, Selasa (28/12). Kebahagiaan dan kebanggaan berpadu menjadi satu. Kerja keras dan kolaborasi menjadi kunci yang dituturkan Bima Arya.

Kendati demikian, masih ada pekerjaan rumah yang akan menjadi tugas selanjutnya. Kata Bima, pekerjaan rumah ke depan adalah bagaimana dapat mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga.

Tak hanya itu, pengelolaan sampah di pasar hingga mengurangi kantong plastik juga harus lebih gencar lagi.

“Dan menerapkan Perwali pelarangan penggunaan kantong plastik di pasar tradisional,” sambungnya.

Hujan sempat mengguyur Kota Bogor dalam kirab besar-besaran Pemkot Bogor. Namun, pantang surut bagi mereka demi meluapkan kebahagiaan tiada tara. Prestasi yang dirindukan setelah 28 tahun lamanya.

iring-iringan bermodalkan piala dengan bulatan emas itu dimulai dari depan Masjid Raya, Jalan Pajajaran. Berakhir di Lapangan Sempur.


Tak ketinggalan, Bima turun ke jalan untuk memberikan kesempatan warga memegang Piala Adipura itu. Karena tanpa peran masyarakat yang mencintai lingkungan, apalah artinya gembar-gembor kebersihan selama ini. Semua ceria, cemua bahagia.

“Kita jaga lingkungan kita. Jangan sampai Adipura pergi lagi,” tutup dengan wajah berbinar-binar.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto