25 radar bogor

Bima Arya Bocorkan Trik Raih Piala Adipura, Ternyata Kuncinya…

piala adipura
Wali Kota Bogor Bima Arya memamerkan piala Adipura kepada para pelajar yang menyambut kirab, Selasa (28/2). (Radar Bogor/ Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Ribuan warga bereuforia menyambut kedatangan Piala Adipura di sepanjang ruas jalan di Kota Bogor, Selasa (28/2). Sisi jalan dipenuhi warga yang ingin melihat arak-arakan piala.

Kirab mengambil start di depan Masjid Raya, Jalan Pajajaran dan berakhir di Taman Sempur. Pelajar hingga warga berjejer di pinggir jalan menunggu iring-iringan Wali Kota Bogor Bima Arya bersama jajarannya.


Wali Kota Bogor, Bima Arya menyebutkan, penghargaan Adipura merupakan penantian yang panjang dan terus diikhtiarkan Kota Bogor selama 28 tahun.

“Ini cerita tentang kolaborasi, cerita tentang kerja sama dengan semua,” ungkap Bima Arya.

Perjalanan panjang itu, kata Bima, sudah dilakukan sejak tahun 2014. Saat itu, Pemkot Bogor bekerja sama mengelola sampah dengan Hiroshima. Pihaknya mengirimkan aktivis sampah, tokoh masyarakat untuk belajar pengelolaan sampah ke Jepang.

Pada tahun 2015, Pemkot Bogor berkunjung ke Surabaya, belajar bagaimana Tri Rismaharini yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dapat meraih penghargaan Adipura Kencana.

“Kemudian menerapkan gerakan Bogorku Bersih. Mendorong lubang biopori. Lomba kebersihan tingkat RT yang tujuannya membangun kultur warga untuk menjaga kebersihan dan berkolaborasi,” ucap dia.

Upaya lainnya juga untuk menata kota dan mengelola sampah melalui aktivasi Bank Sampah dan TPS3R, hingga merumuskan Perwali larangan penggunaan kantong plastik.

Pemkot Bogor juga membentuk Satgas Ciliwung pada tahun 2020. Untuk menguatkan hal itu, mereka mengalokasikan APBD untuk edukasi, sosialisasi, dan merumusan solusi untuk program Naturalisasi Ciliwung.

Tak hanya itu, semasa kepemimpinan Bima Arya dan Dedie A Rachim, Pemkot Bogor masif melakukan revitalisasi taman dan jalur pedestrian kota. Taman-taman itu dilengkapi dengan Park Rangers, pasukan penjaga kebersihan dan ketertiban.

Terhitung sejak 1 Desember 2018 Pemkot Bogor menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan toko modern. Hal itu tertuang dalam peraturan Wali Kota Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.

Menurut dia, kebijakan pelarangan kantong plastik bertujuan untuk mengurangi sampah anorganik yang penguraiannya memakan waktu bertahun-tahun. Sejak kebijakan tersebut diterapkan, sampah plastik di Kota Bogor turun 30 persen setiap harinya.

“Dari toko-toko modern itu sampah plastik 1,7 ton per harinya, sekarang berkurang 30 persen,” ucap dia.

Pemkot Bogor juga melakukan kerja sama dengan Plastic Energy Limite, perusahaan asal Inggris untuk penanganan sampah plastik di TPA galuga 2021, serta melakukan penataan dan pengelolaan TPA Galuga.

“Kami menata Galuga untuk tidak open bumping. Supaya sanitary landfill, kemudian juga menjadi controlled landfill,” papar Bima Arya.

Kemudian, Pemkot Bogor juga banyak berkolaborasi dan melakukan edukasi memilah sampah dari hulu ke hilir. Kerja sama dengan PlusTik untuk mengelola sampah plastik di Galuga jadi paving block.


Dalam kesempatan itu, Bima meminta Adipura yang telah diraih saat ini dapat dipertahankan.

“Ini bukan akhir, tapi awal. Saya titip kepada teman-teman dinas siapapun pejabat walikotanya agar menjaga ini (Adipura). Dan ini bukan soal gengsi tetapi ini adalah suatu keharusan kita menjaga kota Bogor agar tetap ramah lingkungan dengan pembangunan yang berkelanjutan,” tekan walikota dua periode ini. (*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Radar Bogor (@radar_bogor)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto