25 radar bogor

Tinggalkan Kendaraan Konvensional, Pemkot Mulai Pakai Mobil Listrik

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim tampak mengendarai mobil listrik dinasnya, Rabu (14/12). (Radar Bogor/ Rivaldi)

BOGOR-RADAR BOGOR, Penampakan berbeda terlihat pada Rabu (14/12). Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, tidak lagi menggunakan kendaraan konvensional berbahan bakar minyak untuk berdinas.

Dedie turun dari sebuah mobil yang tampak lebih modern dan mentereng. Kendaraan dinas berbasis listrik milik Pemerintah Kota Bogor itu ternyata sudah mulai mengaspal. Mobil bermerek Hyundai Ioniq 5 jadi tunggangan Dedie ke berbagai tempat kerjanya.

Baca Juga: Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Dibuka untuk Umum di Balaikota, Segini Tarifnya

Ia mengakui, adanya perbedaan yang dirasakan kala memakai kendaraan dinas barunya. Mobil itu dirasa lebih senyap dan irit dibandingkan mobil sebelumnya.

“Saya akui ini lebih irit. Biasanya mengisi solar non subsidi sampai Rp700 ribu. Kalau ini satu kali pengisian hanya Rp60 ribu dan bisa jalan sejauh 500 kilometer,” klaim Dedie ditemui Radar Bogor di Kelurahan Babakan, Bogor Tengah.

Penggantian mobil dinas disebutnya sebagai wujud komitmen pemerintah Kota Bogor mendukung konversi kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan berbasis listrik.

“Ini sesuai instruksi Presiden. Kami mulai konversi ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Harapannya bisa ikut serta mencegah pemanasan global. Ini jadi upaya kami menekan kenaikan suhu,” ujar dia.

Komitmen konversi itu juga didukung dengan dorongan Pemkot Bogor yang meminta Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dibangun lebih banyak lagi.

“Sekarang ada 3 (SPKLU) di PLN, Balai Kota, dan Mall Botani Square, kami minta ke berbagai pihak untuk menyiapkan lebih banyak,” kata Dedie.

Baca Juga: Begini Tampilan Kendaraan Listrik untuk Operasional Dinas di Kota Bogor

Dia pun mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. Salah satunya, melalui sepeda listrik Beam yang menjadi ajang sosialisasi dan pembiasaan masyarakat menggunakan kendaraan listrik.

“Pemerintah Pusat juga punya kebijakan baru, berupa insentif bagi para konsumen calon pembeli kendaraan listrik. Mudah-mudahan nanti lebih terjangkau,” ungkapnya. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto