25 radar bogor

Ahli AS Ungkap Gejala Cacar Monyet di Rongga Mulut, Sulit Terdeteksi

Ilustrasi sampel hasil tes penyakit cacar monyet (Dado Ruvic/Reuters)
Ilustrasi sampel hasil tes penyakit cacar monyet (Dado Ruvic/Reuters)

RADAR BOGORGejala cacar monyet umumnya menimbulkan bintil-bintil berisi cairan dan luka atau lesi. Namun, sebagian pasien ternyata bisa saja tak menyadari dirinya sudah terkena cacar monyet. Hal itu karena gejala ini muncul di dalam rongga mulut.

Ahli Kesehatan yang mempelajari virus cacar di Colorado State University (CSU) AS Prof Amy MacNeill, seorang profesor di Departemen Mikrobiologi, Imunologi dan Patologi di Fakultas Kedokteran Hewan dan Ilmu Biomedis CSU menjelaskan apa yang dia ketahui tentang cacar monyet.

Baca juga: Siswa Kena Covid-19, PTM Diganti PJJ Selama 5–7 Hari

Dia mempelajari wabah di masa lalu, dan pengaruhnya terhadap spesies hewan. Menurutnya, virus cacar adalah kelompok virus yang sangat besar yang dapat menginfeksi sebagian besar spesies hewan di planet ini. Cacar monyet dinamai monkeypox karena pertama kali diisolasi dan ditemukan pada monyet.

“Biasanya interaksi dengan hewan peliharaan atau spesies hewan lain. Seseorang akan mendapatkan lesi atau kuka kemudian secara tidak sengaja menyebarkannya ke anggota keluarga atau seseorang yang pernah disentuh atau berbagi makanan dengannya atau semacamnya ” katanya.

Baca juga: Korsleting Listrik Satu Rumah di Cibungbulang Terbakar

“Sayangnya apa yang kita lihat dalam wabah saat ini adalah banyak penyebaran manusia ke manusia untuk orang-orang yang memiliki banyak pasangan seksual,” ungkapnya.

Gejala Bisa Tak Terdeteksi

Menurutnya ada dua jenis virus cacar monyet. Satu berasal dari Afrika barat, dan satu lagi di daerah cekungan Kongo. “Biasanya daerah Kongo strain penyakitnya sedikit lebih parah,” jelasnya.

Baca juga: ILUNI SMAN 2 Bogor Beri Edukasi Parenting Pada Wali Murid

Menurutnya ada beberapa orang yang mungkin memiliki lebih sedikit luka atau lesi. Atau mereka tidak tahu atau tidak sadar bahwa mereka memiliki lesi pada awalnya. Apalagi jika lesi itu ada di rongga mulut, tak nampak di tubuh.

“Karena berada di rongga mulut atau hidung atau rektum, jadi pengidapnya tak menyadari, tidak melihatnya pada awalnya,” katanya.

Proses penularan paling umum adalah dari kontak, bisa masuk ke pakaian atau sesuatu yang dipakai seseorang. Kemudian jika Anda menyentuh pakaian itu, Anda bisa terkena virus. (*)

Editor: Rany