25 radar bogor

1.884 Anak di Kabupaten Bogor Putus Sekolah Sepanjang 2021

CIBINONG-RADAR BOGOR, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor mencatat, sebanyak 1.884 anak-anak putus sekolah sepanjang 2021.

Mereka merupakan anak sekolah tingkat SD dan SMP baik negeri maupun swasta.

“Untuk jenjang SD Negeri sebanyak 1.196 anak dan dari swasta 54 anak. Untuk jenjang SMP Negeri sebanyak 134 anak dan dari swasta 500 anak,” ujar Humas Disdik Kabupaten Bogor, Iqbal Rukmana pada Rabu, (27/7).

Baca juga: Ceu Popong Sebut Etnis Arab dan Cina

Artinya, kata Iqbal, angka putus sekolah terbanyak berada di jenjang SD.

Pihaknya menjelaskan, faktor dari banyaknya angka putus sekolah relatif karena alasan ekonomi selain budaya di lingkungan pelosok.

“Kultur dari orangtua masih ada juga stigma di beberapa daerah yang memang di pelosok bahwa anak hanya bisa baca itu tidak butuh sekolah, padahal itu salah besar,” jelas Iqbal.

Untuk menekan angka putus sekolah, Disdik telah menyediakan fasilitas sarana lembaga pendidikan di seluruh wilayah.

Selain itu juga beberapa program penunjang rata-rata lama sekolah (RLS) salah satunya program Lima Warga Satu Guru (Mawar Sagu).

Baca juga: Sudah Inkracht, Kuasa Hukum Masjid Imam bin Hambal Sebut Bima Arya Belum Jalankan Putusan PTUN

“Menyasar bagi warga yang tidak bisa bersekolah dengan sistem formal, maka diarahkan mengikuti pembelajaran Non Formal (Paket A, B,C ) di Pusat Kegiatan Belajar Masnyarakat (PKBM),” tutur Iqbal.

Beberapa waktu lalu, Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan memaparkan, program mawar sagu diharapkan dapat dijalankan oleh seluruh tenaga pendidik di Kabupaten Bogor.

Dengan menjaring warga yang belum mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP.

“Satu guru itu mengajar lima orang, lalu kemudian diarahkan untuk mengikuti kejar paket kesetaraan. Diharapkan ini bisa mengakselerasi capaian RLS kita,” kata Iwan.

Baca juga: Citayam Fashion Week Ala Bogor, Disdik : Harus Terkontrol dalam Koridor

Diketahui, rata-rata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor berada di angka 8,31 tahun. Lebih rendah dibandingkan secara nasional yakni 8,54 tahun.

Angka itu juga masih jaub dari yang ditargetkan Pemkab Bogor dalam progran Karsa Bogor Cerdas yakni 8,61 tahun pada 2023.(cok)

Editor: Rany