SINGAPURA-RADAR BOGOR, Jonatan Christie kalah menyesakkan pada babak kedua Singapore Open 2022. Bermain luar biasa pada game pertama, Jonatan dihantam pemain Jepang Kodai Naraoka dalam tiga game dengan skor 21-7, 18-21, dan 15-21.
Baca Juga : Tim Bulutangkis Indonesia Gagal Raih Medali di Dua Event, PBSI Ungkap Penyebabnya
Jonatan kandas setelah pertarungan dalam tempo 1 jam dan 04 menit.
Situasi seperti ini, menang mudah di-game pertama tetapi pada ujungnya kalah, sebetulnya bukan hal baru bagi Jonatan pada tahun ini.
Setidaknya, Jonatan pernah tiga kali mengalami kondisi seperti ini. Pertama ketika final Korea Open 2022. Saat itu, melawan pemain Tiongkok Weng Hongyang, Jonatan memang mudah dengan game pertama dengan skor 21-12. Namun pada akhirnya, Jonatan tumbang karena kehilangan game kedua dan ketiga.
Yang kedua, terjadi pada Indonesia Masters 2022. Saat itu, ketika menghadapi Zhao Junpeng, Jonatan menang mudah dengan skor 21-10 di game pertama.
Baca Juga : Kunci Fajar/Rian untuk Mengalahkan Juara Indonesia Open di Babak 1
Namun, pada akhirnya Jonatan tumbang karena kehilangan dua game selanjutnya.
Kodai Naraoka sendiri adalah pemain muda berusia 21 tahun. Saat ini, dua berada di posisi 43 dunia. Naraoka cukup berprestasi pada ajang junior. Pada edisi 2018, Naraoka menjadi runner-up.
Pada game pertama, Jonatan sebetulnya bermain luar biasa. Dia memimpin jauh dalam posisi 15-1. Dan setelah itu, Jonatan mudah saja memungkasi game pertama dengan skor 21-7.
Baca Juga : Habisi Tommy Sugiarto, Ginting Lolos ke Babak 16 Besar Indonesia Open 2022
Di game kedua, pertandingan berjalan lebih ketat. Jonatan sempat memimpin 14-11. Namun, Naraoka bangkit, menyalip, dan berbalik unggul 16-14. Mendapatkan momentum yang baik itu, Naraoka tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menutup game kedua dengan skor 21-18.
Di game terakhir, Naraoka awalnya leading 11-7. Tetapi Jonatan terus memberikan tekanan dan hanya tertinggal 10-11 dan 13-14. Sayang, Jonatan gagal mengejar perolehan angka Naraoka dan kalah dengan skor 15-21. (jpc)
Editor : Ruri Ariatullah
