25 radar bogor

Siaga! Kasus Covid-19 Kota Bogor Naik Dua Kali Lipat

BOGOR-RADAR BOGOR, Kasus harian Covid-19 Kota Bogor naik dua kali lipat selama beberapa hari terakhir. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun mewaspadai subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Bogor terjadi peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir dengan rata-rata di atas 10 kasus per hari.

Baca juga: Pemkot-Grab Jalin Kerjasama, Manfaatkan Puluhan Bangunan Kosong di Kawasan Surken jadi Tempat Usaha

Jumat (17/6/2022) sore dilaporkan terjadi penambahan 16 kasus positif baru, 5 pasien sembuh, dan nol kasus positif meninggal. Kamis (16/6) penambahan kasus positif sebanyak 9 orang, dan 2 pasien sembuh.

Rabu (15/6) 20 kasus positif baru, 2 pasien sembuh, dan nol kasus positif meninggal. Selasa (14/6/2022) 15 kasus positif baru, nol pasien sembuh, dan nol pasien positif meninggal.

Baca juga: Satpol PP Kota Bogor Jaga Pagar Istana Bogor, Cegah PMK Meluas

Sedangkan pada Senin (13/6/2022) laporan harian masih di bawah 10 kasus positif baru dengan tercatat 5 kasus pasien positif baru, 2 pasien sembuh, dan 3 meninggal. Untuk Minggu (12/6/2022) 6 kasus positif baru, 2 pasien sembuh, dan 1 pasien meninggal.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku ada kenaikan kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir di wilayahnya. Karenanya, Pemkot Bogor saat ini memberlakukan status siaga.

Baca juga: Menantikan Keseruan Idemitsu bLU cRU Yamaha Sunday Race, Ajang Balapan Dan Riding Experience Pecinta bLU cRU

“Kita siaga tetapi di atas kertas harusnya bisa turun karena ini (BA.4 dan BA.5) tidak lebih berbahaya dari Omicron, itu yang penting,” katanya.

Bima Arya memprediksi angka kasus positif covid-19 di Kota Bogor akan naik selama dua minggu kedepan.

“Jadi kami anjurkan tetap kembali ke prokes semaksimal mungkin,” ucapnya.

Baca juga: Polisi Bekuk Pelaku Penyekapan dan Penembakan Warga Cileungsi

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Bogor Sri Nowo Retno. Ia tidak memungkiri adanya kenaikkan kasus drastis dalam dua hari terakhir. Pun demikian, Retno masih menyebut kondisi itu masih dikategorikan terkendali.

“Ya betul, mulai ada kenaikan kasus. Dari hasil tracing memang mayoritas tidak bergejala. Bila dilihat jumlah kasus, dibanding Omicron Februari lalu rata-rata 50 kasus baru, Covid-19 Kota Bogor saat ini masih terkendali,” kata Retno.

Baca juga: Jelang HUT Bhayangkara ke-76, Polresta Bogor Kota Buka Layanan Pengobatan Gratis hingga Khitanan Massal

Menurutnya, meskipun terjadi peningkatan kasus, ketersediaan tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate (BOR) Kota Bogor masih rendah dengan 2,4 persen atau dari 450 tempat tersedia hanya terisi 11 pasien.

Angka positivity rate di Kota Bogor masih relatif rendah, yaitu sebesar 2,92 persen, periode 6 hingga 12 Juni 2022). Angka tersebut masih memenuhi standar positivity rate WHO, yaitu di bawah 5 persen.

Baca juga: Dukung Ibadah Haji Pelanggan, Indosat Ooredoo Hutchison Luncurkan Paket Komunikasi dengan Kuota Besar dan Harga Terjangkau

Pemkot Bogor pun saat ini mewaspadai adanya penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Untuk mengetahui varian baru itu diperlukan pengujian lab lanjutan Whole Genome Sequencing (WGS).

“Untuk menentukan subvarian BA.4 dan BA.5 perlu dilakukan pemeriksaan WGS pada spesimen. Di Kota Bogor belum ada yang dilakukan WGS,” ucapnya

Baca juga: Ajak Masyarakat Jaga Sungai Ciliwung, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Gandeng Dinas Lingkungan Hidup

Untuk itu, kata Retno, yang perlu diperhatikan masyarakat Kota Bogor dihimbau untuk tetap tenang, segera melakukan vaksinasi booster dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pelonggaran pemakaian masker diperbolehkan dengan syarat masyarakat beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka yang tidak padat orang. Bila sedang mengalami gejala seperti batuk, pilek, dan demam maka masyarakat dihimbau untuk tetap menggunakan masker.

“Terpenting menjaga imun agar tetap terjaga dengan pola makan baik dan tetap patuh prokes,” tukasnya.(ded)

Editor: Rany