25 radar bogor

Usulkan Anggaran Perbaikan Jembatan Otista, Wakil Gubernur: Sabar

Suasana lalu lintas di jembatan Otista. Nelvi/Radar Bogor
Suasana lalu lintas di jembatan Otista. Nelvi/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) merespon permintaan Pemkot Bogor yang meminta anggaran untuk perbaikan dan pelebaran Jembatan Otista (Otto Iskandardinata) Kota Bogor.

Dalam usulan perbaikan jembatan Otista, Pemkot Bogor memperkirakan kebutuhan anggaran sebesar Rp52 miliar, untuk mengurai kemacetan yang terjadi sekitar Tugu Kujang atau kendaraan dari Jalan Pajajaran.

Baca juga: Apa itu Flu Singapura? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Penyembuhannya

Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengaku akan mempertimbangkan agar Pemprov Jabar dapat mengalokasikan anggaran perbaikan dan pelebaran jembatan Otista.

“Jadi, pemerintah provinsi Jabar selalu ingin mengabulkan apa yang jadi keinginan masyarakat, ini sebagai bentuk perhatian kami terhadap maayarakat. Termasuk jembatan tersebut,” kata Uu, usai menghadiri Paripurna Istimewa HJB ke-540 di DPRD Kota Bogor, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Pasca Covid-19, TMMD Sukabumi Dilanjutkan

Uu mengatakan, perbaikan dan pelebaran jembatan tersebut menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan kemacetan di Kota Bogor, khususnya kawasan Jalan Otista.

Soal anggaran, kata dia, pihaknya akan memperjuangkan melalui penganggaran Pemprov Jabar yang diketahui membutuhkan alokasi anggaran sekitar Rp50 miliar.

“(Soal anggaran) kami pemerintah tidak mempermasalahkannya. Tapi yang kami perjuangkan adalah kebutuhan masyarakat untuk memudahkan dalam segalanya. Karena pemimpin yang adil adalah memberikan kemudahan pada masyarakat untuk kepentingan sehari hari,” kata dia.

Baca juga: Pemkab Bogor Gelar Shalat Ghaib Untuk Putra Sulung Gubernur Ridwan Kamil

Namun demikian, Mantan Bupati Tasik Malaya itu meminta agar Pemkot Bogor bersabar. Sebab, dalam setiap pengusulan program pembangunan, dibutuhkan beberapa kajian, tahapan, dan mekanisme yang harus ditempuh hingta akhirnya DPRD Provinsi Jawa Barat mengetuk palu anggaranya dalam APBD tahun 2023.

“Tapi ini semua perlu tahapan, perlu payung hukum, perlu mekanisme. Apakah bentuknya hibah ke kota Bogor atau pun yang dikerjakan oleh kita. Tergantung status (jalan) ini. Ini milik Pemprov, atau kota,” tukasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah memperjuangkan anggaran perbaikan dan pelebaran Jembatan Otto Iskandardinata (Otista) Kota Bogor.

Baca juga: Pemkab Bogor Gelar Shalat Ghaib Untuk Putra Sulung Gubernur Ridwan Kamil

Usulan perbaikan itu menyusul kemacetan yang terjadi sekitar Tugu Kujang atau kendaraan dari Jalan Pajajaran. Lantaran terjadi bottleneck atau penyempitan jalan di jembatan tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengatakan, Pemkot sebenarnya sudah berjuang meminta bantuan anggaran ke pemerintah pusat, namun hingga kini belum membuahkan hasil.

Saat ini, pihaknya tengah mengusulkan ke Pemprov Jabar, agar bisa mengalokasikan anggaran perbaikan dan pelebaran jembatan.

Baca juga: Camat Ingatkan Sopir Ambulan Desa Tidak Ugal-Ugalan!

“Mudah-mudah masuk ke RKPD-nya Pemprov buat kegiatan 2023,” katanya, Rabu (1/6/2022).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sempat menganggarkan pada tahun 2020, namun batal karena terkena refocusing.

Ia menuturkan, perbaikan dan pelebaran Jembatan Otista memerlukan anggaran yang cukup besar, yakni sekitar Rp52 miliar. Sehingga pihaknya memutuskan untuk meminta bantuan dari Pemprov Jabar.

Baca juga: Paripurna HJB ke-540, Kenakan Pakaian Pangsi hingga Gunakan Pengantar Bahasa Sunda

Pihaknya optimis Pemprov Jabar akan merealisasikan pembangunan Jembatan Otista. Sebab dari 30 kegiatan yang diajukan Kota Bogor untuk diintervensi oleh Jabar, proyek Jembatan Otista menjadi prioritas.

Selain itu, kata dia, Wali Kota Bogor Bima Arya sendiri sudah meminta langsung kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau Emil terkait permintaan bantuan proyek Jembatan Otista karena kebutuhan yang penting.

“Ini usulan prioritas yang sudah ditindak lanjut oleh pak wali yang sudah minta langsung ke gubernur,” ujarnya.

Baca juga: Peringati Hari Jadi Bogor, Pemkab Musnakan 2500 Botol Miras

Untuk konsep pembangunan, sambung dia, ada dua desain yang ditawarkan. Yakni hanya melakukan pelebaran jembatan saja atau membangun ulang jembatan berikut pelebaran. Dari dua kemungkinan itu, kata dia, tergantung kajian kedepan.

“Kita punya dua desain. Yang satu pelebaran saja, yang satu lagi bangun total. Cuma pertimbanganya, kalau tutup total, jembatan bisa baru tapi dampaknya jalan Otista juga ditutup total. Nah ini yang harus kita pikirkan dampaknya,” ucapnya.

Hanya saja, Chusnul menegaskan jika kemungkinan terbesarkan akan memilih opsi pelebaran jembatan. Sebab, dampaknya tidak terlalu besar untuk arus lalu lintas di pusat Kota Bogor.

“Sedangkan kalau melihat nilai, dua desain itu kebutuhannya hampir sama,” imbuh Chusnul.

Baca juga: Pemkot Bogor Gelar Salat Gaib untuk Putra Gubernur Ridwan Kamil

Ia juga memastikan pelebaran jembatan Otista tidak akan berbarengan dengan perbaikan Jembatan Sempur seperti rencana pada beberapa tahun lalu.

Sebab, jika kedua jembatan diintervensi pembangunan di tahun yang sama, maka dampak lalu lintas akan sangat berat karena berada dalam satu rangkaian jalan seputaran Kebun Raya Bogor (KRB).

“Nggak. Kalau dua-duanya dikerjakan bareng bisa macet total. Intinya kita punya dua desain, kita lihat nanti mana yang paling memungkinkan,” tegasnya.

Baca juga: Musisi AB yang Ditangkap Karena Narkoba Gitaris Kahitna, Ini Motifnya

Sejauh ini, kata dia, untuk memuluskan rencana pelebaran Jembatan Otista, Pemkot Bogor sudah melakukan pembebasan lahan di sekitar jembatan, tepat di Kelurahan Babakanpasar dengan anggaran Rp7,5 miliar.

“Pembebasan sudah. Mudah-mudahan tahun ini masuk RKPD Jabar, jadi akhir tahun ini bisa mulai lelang. Jadi awal tahun 2023 bisa langsung pelaksanaan,” tutup Chusnul.(ded)

Editor: Rany