25 radar bogor

Temukan Kasus Stunting di Kecamatan Bogor Barat, DPS Minta Jadi Perhatian Pemerintah

Ilustrasi. Anak-anak Berpotensi Stunting di Kecamatan Bogor Timur Terima Bantuan Telur
Ilustrasi. Anak-anak Berpotensi Stunting di Kecamatan Bogor Timur Terima Bantuan Telur

BOGOR-RADAR BOGOR, Kasus stunting atau gizi buruk masih ditemukan di sejumlah titik di Kota Bogor.

Hal itu terkuak saat Anggota DPRD Kota Bogor Devie Prihartini Sultani mengadakan reses masa sidang ketiga tahun 2022 di Kelurahan Balumbangjaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, belum lama ini.

Baca juga: Hore! Perumda Tirta Pakuan Berikan Diskon Bagi Pelaku UMKM

Salah satu yang menjadi perhatian kasus gizi buruk dan stunting di wilayah Kelurahan Balumbangjaya.

“Saya temukan gizi buruk dan stunting di Balumbangjaya,” ucap legislatif perempuan yang karib disapa DPS itu kepada wartawan.

Baca juga: Rusli Gantikan Eka Jadi Pimpinan DPRD Kota Bogor, Sekwan Pastikan Berkas Diserahkan ke Provinsi

Politisi Partai NasDem itu pun sangat menyayangkan masih adanya kasus gizi buruk dan stunting di Kota Bogor. Padahal, Pemkot Bogor selama ini sudah menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk program kesehatan.

“Kota Bogor sebagai kota penyangga ibu kota Jakarta dan tempat tinggal Presiden RI, ternyata masih ada gizi buruk dan itu menjadi perhatian kita,” kata anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor.

Baca juga: Idul Adha 2022, Peluang Peternak Lokal Tingkatkan Penjualan

Selain itu, banyak informasi program pemerintah baik itu Pemkot Bogor, provinsi maupun pusat yang tidak tersampaikan dengan baik ke wilayah. Akibatnya, banyak warga yang tidak mengetahui program pemerintah.

“Kalau warga nggk tahu, bagaimana mereka bisa memanfaatkan program itu? Dan ini sangat disayangkan,” tegas DPS.

Baca juga: Wujudkan Bumi Layak Huni, BRI Berkomitmen Tingkatkan Dukungan ke Green Sector

“Mereka kan membayar pajak untuk pembangunan Kota Bogor. Maka mereka mempunyai hak untuk mendapat program dari pemerintah,” imbuhnya.

Ia juga mendapati beberapa persoalan saat reses di Balumbangjaya. Diantaranya soal ijazah siswa di wilayah perbatasan kota dengan Kabupaten Bogor ini.

Baca juga: Langgar Jam Operasional, Pengemudi Truk di Sanksi Push Up

“Masalah lain diantaranya penebusan ijazah yang tertunda. Sebab warga di perbatasan banyak yang sekolah di Kabupaten Bogor karena zonasi,” ujarnya.

Buatnya, salah solusi terkait hal ini yakni mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) dalam menambah jumlah sekolah di wilayah perbatasan.

Baca juga: Peternak Ayam Menjerit, Gegara Harga Ini Naik 

Ia berharap, dirinya dengan partai NasDem bisa bermanfaat dan berguna bagi masyarakat Kota Bogor.

“Saat ini maupun kedepannya, semoga saya bisa menginformasikan apa yang menjadi hak warga Kota Bogor, yang harus mendapatkan bantuan,” bebernya.

Baca juga: Ngarep RSUD Parung Segera Rampung, Camat: Kami Prioritaskan Warga Kurang Mampu

Lebih lanjut dirinya meminta Pemkot untuk lebih serius memperhatikan kesehatan warga Kota Bogor khususnya Bogor Barat yang mana kesehatan merupakan hal yang utama.

“Tidak hanya keindahan Kota dengan pembangunan fisik namun harus sejalan dengan kesehatan dan kesejahteraan warga Kota Bogor,” tukasnya.(ded)

Editor: Rany