25 radar bogor

Awal Musim Hujan 2020/2021 Mulai Akhir Oktober, Begini Penjelasan BMKG

Ilustrasi prakiraan cuaca hujan lebat
BMKG Prakirakan Hujan Turun di Sejumlah Kota Besar
Ilustrasi-Hujan-Lebat
Ilustrasi hujan lebat

Sementara itu di Samudra Hindia, pemantuan terhadap anomali suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD negatif (indeks IOD= -0.47). IOD negatif menandai suhu muka laut di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra lebih hangat dibandingkan suhu muka laut Samudra Hindia sebelah timur Afrika.

Hal ini juga menambah suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia dan menghasilkan peningkatan curah hujan, khususnya untuk wilayah  Indonesia bagian barat. Kondisi IOD negatif ini berpeluang bertahan hingga akhir tahun 2020.

Baik kondisi La Nina dan IOD negatif tersebut diprediksi mengakibatkan sebagian wilayah Indonesia atau 27,5% Zona Musim (ZOM) berpotensi mengalami musim hujan yang cenderung lebih basah daripada rerata klimatologisnya, meskipun secara umum kondisi Musim Hujan 2020/2021 di sebagian besar wilayah Indonesia atau pada 243 ZOM (71%) diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya. Pemutakhiran prediksi  akan dilakukan setiap bulan.

Dwikorita menyampaikan pula bahwa, musim hujan di Indonesia akan dimulai secara bertahap di akhir  bulan Oktober, terutama dimulai dari wilayah Indonesia Barat dan sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2021.

“Sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari 2021, yaitu sebanyak 248 ZOM (72,5%)”, imbuh Dwikorita.

Awal, Sifat dan Puncak Musim Hujan

Datangnya musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan Angin Timuran yang bertiup dari  Benua Australia (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan  yang bertiup dari Benua Asia (Monsun Asia), jelas Deputi Klimatologi BMKG, Herizal.