25 radar bogor

Pentingnya Komunikasi Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan di Masa Pandemi

Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2020

Pembangunan Berkelanjutan di Pedesaan
Hasil riset Yenrizal di beberapa wilayah desa di Sumatera Selatan menunjukkan bahwa 90 persen warga desa tidak paham dengan istilah perubahan iklim.

Yang mereka ketahui adalah musim tanam sudah tidak karuan lagi, cuaca makin panas, serta kekeringan dan banjir mudah terjadi. Desa sebagai tulang punggung harus menjadi prioritas, diberikan pencerahan, literasi, dan pemahaman dampak perubahan iklim terhadap aktivitas masyarakat desa. Diksi perubahan iklim perlu bahasa tersendiri agar mudah dipahami.

Menangkap fakta tersebut, Agus Kuncoro, M.Si, Direktur Peningkatan Sarana dan Prasarana, Kementerian Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, menyampaikan 10 langkah dalam strategi komunikasi lingkungan yang bersumber dari buku.

Environmental Communication and The Public Sphere” karya Rober Cox. Sepuluh langkah tersebut terbagi menjadi 4 langkah besar, yaitu: penilaian, perencanaan, produksi, aksi dan refleksi.

“Analisis situasi, pemilihan media, dan desain pesan akan memunculkan komunikasi lingkungan yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan isu lingkungan pada masyarakat. Diharapkan masyarakat kemudian akan berpartisipasi dan mematuhi kebijakan pemerintah pada wilayah perdesaan,” jelas Agus.

Agus menambahkan, hakikat pembangunan perdesaan adalah menjadikan manusia di perdesaan berani menghadapi tantangan lingkungan, sehingga pemerintah memegang peranan dalam membentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan.