25 radar bogor

Awas! Banyak Informasi Lowongan Kerja Palsu Pasca Lebaran, Ini Ciri-cirinya

Ilustrasi lowongan kerja
Ilustrasi lowongan kerja

JAKARTA-RADAR BOGOR, Banyak informasi lowongan kerja baru tersebar luas di media sosial setelah lebaran selesai.

Baca Juga : Sinyal Kemnaker Soal UMP Bakal Naik di Tahun 2024!

Meskipun demikian, para pencari kerja juga harus berhati-hati terhadap informasi lowongan kerja yang tidak benar.

Beberapa individu jahat menggunakan nama perusahaan yang menawarkan pekerjaan, tetapi mereka melakukan tindakan kriminal dengan menyebarkan informasi palsu.

Menurut Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), masih banyak informasi lowongan kerja palsu yang ditemukan. Termasuk mencantumkan logo Kemnaker tanpa izin.

Pihak Kemnaker secara tegas meminta agar para pencari kerja lebih selektif memilih informasi lowongan kerja agar mereka terhindar dari individu yang tidak bertanggung jawab dan tidak bermoral.

Kemnaker tidak ingin ada lowongan kerja palsu yang menggunakan nama dan logo Kemnaker. Karena itu, satu-satunya sumber informasi lowongan kerja yang sah dan resmi dari Kemnaker adalah media sosial resminya, atau mengakses situs web kami di https://karirhub.kemnaker.go.id/.

Peringatan bahkan telah diberikan oleh Kemnaker kepada para pencari kerja agar mereka memperhatikan informasi lowongan pekerjaan.

Sampai saat ini, jelas bahwa banyak upaya penipuan melalui lowongan kerja bodoh yang menawarkan iming-iming gaji yang menggiurkan.

Sebagai contoh, ada lowongan pekerjaan yang menawarkan gaji yang sangat tinggi yang mungkin sangat menggoda bagi kandidat.

Namun, pada akhirnya, perusahaan tersebut malah meminta calon pelamar untuk membayar terlebih dahulu.

Berikut 6 ciri lowongan kerja palsu dengan tawaran yang menggiurkan tapi sebenarnya palsu:

  1. Menggunakan email dan website gratis yang mirip dengan domain perusahaan yang sebenarnya.
  2. Penyebaran informasi melalui SMS dengan tanggapan cepat yang mengajak untuk wawancara dengan segera.
  3. Telepon langsung yang memberikan balasan secara langsung untuk segera diikuti.
  4. Menawarkan gaji tinggi meskipun posisi yang ditawarkan hanya sebagai staf reguler.
  5. Menggunakan foto karyawan atau informasi terkait perusahaan untuk meyakinkan korban.
  6. Meminta pengiriman uang untuk biaya administrasi atau keperluan lainnya.

Baca Juga : Cak Imin Diperiksa KPK Hari Ini Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengawasan TKI di Kemnaker

Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi para pencari kerja untuk tetap waspada dan jeli. Jangan terburu-buru menerima tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. (net)

Editor : Yosep