25 radar bogor

Dedie A Rachim Ungkap PR yang Mesti Dilanjutkan Wali Kota Bogor Berikutnya

Dedie A Rachim
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim

BOGOR-RADAR BOGOR, Masa kepemimpinan Bima Arya dan Dedie A Rachim akan berakhir dalam 3 hari ke depan. Beberapa pembangunan disebut menjadi pekerjaan rumah (PR) Wali Kota Bogor terpilih berikutnya.

Baca Juga : Bima Arya-Dedie A Rachim Pamit ke ASN Kota Bogor, Titip Masjid Agung dan Siap Jadi Dewan

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menyebut, terdapat pembangunan sejumlah ruas jalan dan sekolah yang masih perlu dituntaskan dalam beberapa tahun ke depan.

Pertama, ialah pembangunan Jalur Regional Ring Road (R3). Dedie mengatakan, hingga saat ini pembangunan baru sampai di Kelurahan Katulampa.

Sementara ruas jalan ini mesti disambung hingga Kelurahan Wangun dan membutuhkan pembangunan jembatan yang berukuran besar.

“Tahun depan mulai dibuat DED-nya dan mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya pembebasan lahan termasuk juga pembangunan jembatannya,” ujar Dedie A Rachim Rabu (17/4/2024).

Kedua, ialah pembangunan ruas Jalan Bogor Inner Ring Road (BIRR) sepanjang 11,9 kilometer. Hingga saat ini Pemkot Bogor sudah memiliki modal 7 kilometer yang berasal dari kontribusi para pengembang.

PR ketiga yang mesti diselesaikan menurut Dedie A Rachim ialah soal kemerataan jumlah sekolah menengan di wilayah.

Wali Kota berikutnya mesti melanjutkan upaya merger dan pembangunan sekolah yang tengah dilakukan Pemkot Bogor saat ini.

“Kalau di sektor pendidikan yang utama adalah merger sekolah yang pada tahun ini sedang kami upayakan. Selain itu juga penambahan SMP dan meminta dukungan Pemerintah Provinsi terkait penambahan SMA baru,” beber Dedie.

Ia mengatakan, saat ini sudah ada beberapa lahan yang sedang dimatangkan untuk dijadikan lokasi pembangunan SMA baru di Kota Bogor.

Baca Juga : Bima Bakal Berkampanye Total Untuk Dedie A Rachim, Sudah Disiapkan Sejak 5 Tahun Lalu

Menurutnya merger dan penambahan sekolah dapat menyelesaikan persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang timbul akibat tidak berimbangnya rasio ketersediaan dengan kebutuhan sekolah.

“Karena utnuk menuntaskan masalah di PPDB harus menyiapkan sekolah sehingga cakupannya memadai. Kalo tidak diselesaikan persoalannya akan terus ada,” tekan Dedie. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep