BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota Bogor bakal mengorbankan selasar antara Blok F Trade Center, dan Blok CD, menjadi tempat relokasi para Pedagang Kaki Lima (PKL), yang berjualan di trotoar Pasar Kebon Kembang.
Kepala Satpol PP Kota Bogor Agustian Syach mengatakan, pihaknya bersama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) tengah berupaya berkoordinasi dengan pengelola parkir, supaya dapat menyediakan lokasi tersebut menjadi tempat relokasi PKL Pasar Kebon Kembang.
Lokasi ini dipilih, lantaran Jalan Nyi Raja Permas yang awalnya ditentukan sebagai tempat relokasi, ditolak oleh para PKL Pasar Kebon Kembang.
“Relokasi akan berhasil kalau pedagangnya menerima. Kalau pedagangnya menolak, ya pasti mereka akan balik lagi. Tapi pada saat tempatnya pas mereka menerima. InsyaAllah mudah-mudahan bisa berhasil,” ucap Agus.
Untuk mencegah para PKL kembali menggelar lapak di trotoar Pasar Kebon Kembang, Agus berjanji akan konsisten melakukan penertiban pada lokasi tersebut. Karena menurutnya, penertiban bukanlah solusi atas persoalan yang terjadi.
Baca juga: Kumuh Akibat PKL, Bima Arya Semprot Trotoar Pasar Kebon Kembang
Penertiban hanya menjadi bagian dari penataan PKL, yang mengharuskan adanya relokasi dan rekondisi sebuah wilayah.
Dengan terlaksananya relokasi maka penataan sebuah kawasan akan terwujud.
“Mudah-mudahan grup PKL yang mau pindah ini bisa bertahan di situ. Tapi kalau mereka balik lagi akan kami terus tertibkan. Karena tiga syarat penataan sudah dilaksanakan Pemkot Bogor. Akan terus diawasi dan monitor, sambil liat perkembangan mereka untuk pindah ke lokasi baru,” tuturnya.
Agus menjelaskan, di trotoar Pasar Kebon Kembang terdapat 2 kelompok PKL yang berjumlah masing-masing 58 dan 68 pedagang.
Untuk kelompok yang berjumlah 58 pedagang, sudah bersedia direlokasi ke selasar Blok F dan CD.
Sementara kelompok yang berjumlah 68 pedagang dari Pasar Kebon Kembang, pihak Pemkot Bogor masih mencari formula relokasi yang pas. Sebab menurut Agus, para pedagang di kelompok ini sudah memiliki kios di Blok CD.
“Jadi akan kami kurasi dulu semua dari Pasar Kebon Kebang, mana yang punya kios, mana tidak. Jadi ketahuan realnya berapa. Rata-rata punya kios, namun mereka ingin juga berjualan di luar karena lebih gampang meraih pembeli,” ungkapnya. (Fat)
Penulis: Reka Faturachman
Editor: Rany Puspitasari
