25 radar bogor

Getok Harga di Wisata Alam Gunung Pancar Viral, Disbudpar Bogor Janji Bakal Benahi

Kawasan wisata Gunung Pancar, Kabupaten Bogor.

BABAKAN MADANG-RADAR BOGOR, Disbudpar Kabupaten Bogor janji bakal penahi wisata alam di Kabupaten Bogor, pasca viralnya getok harga yang terjadi di Gunung Pancar.

Disbudpar Kabupaten Bogor janji bakal benahi pelayanan dan sistem pengelolaan di wisata alam yang ada, termasuk di Gunung Pancar.

“Nanti kami adakan pertemuan dengan pengeloka Gunung Pancar,” kata Kadisbudpar Yudi Santoso kepada wartawan, Selasa (16/4/2024).

Yudi mengatakan, Disbudpar juga akan mengajak BKSDA Kehutanan, sebab Gunung Pancar berada di pengelolaannya.

“Nanti kami dengan mereka (BKPSDA Kehutanan) yang harus sama-sama memfasilitasi dan memberikan pemahaman mencari solusi,” ucap mantan Camat Ciampea.

Tapi untuk waktunya, kata dia, masih menyesuaikan karena secara kondisi saat ini masih nuansa lebaran.

“Sejauh ini pihak BKPSDA Kehutanan siap untuk mencari solusinya seperti itu, karena setiap tahun kalau libur panjang kerap muncul hal yang sama,” tegasnya.

Sebetulnya menurut Yudi, kalau di bilang pungli, biaya itu sudah sesuai dengan aturan yang terlaporkan.

“Hanya memang yang punya masyarakat ini, itu kan ada di kawasan mereka. Itu tidak mereka bantu kelola bersama,” beber dia.

“Padahal di contohkan dengan tempat yang lain itu hanya di satu pintu depannya saja selesai, agar tidak menjadi keluhan masyarakat, jadi pintunya satu bayarnya sekali,” jelasnya.

Baca juga: Modal Rp 83 Ribuan, Bisa Bukber Mewah di D’manxiro Sentul dengan View Gunung Pancar

Ketika banyak pintu (loket tiket), pasti banyak asumsi lain oleh pengunjung wisata, meskipun sudah sesuai aturan.

“Jangankan puluhan ribu, lima ribu aja kalau terus terusan kan kesannya pungli jadinya,” kata Yudi.

Kedepan, pihaknya memastikan ada solusi supaya para wisatawan nyaman, salah satunya satu pintu dengan harganya yang memang realistis.

“Ini yang saya liat memang di lokasi tidak siap dengan pakaian tidak resmi, dari penampilan terkesan banyak dipertanyakan, itu termasuk kelemahan yang harus kita bina ke mereka,” pungkasnya.

Namun, dirinya mengharapkan wisatawan pun bisa kembali datang ke wisata Gunung Pancar, sambil diperbaiki pelayanan dan pengelolaannya.

“Pelan-pelan dibenahi, dengan begitu masyarakat dapat kembali berwisata ke Gunung Pancar,” tutupnya. (Abi)

Penulis: Jaenal
Editor: Rany Puspitasari