25 radar bogor

4 Tradisi Umat Kristiani untuk Merayakan Jumat Agung Jelang Paskah

Ilustrasi Jumat Agung umat Kristiani
Good friday, a day of prayer and fasting text - White cloth hung on Cross crucifix and yellow gold sunset vector design

JAKARTA-RADAR BOGOR, Jumat Agung, juga dikenal sebagai Jumat sebelum Paskah, adalah hari di mana umat Kristiani memperingati penyaliban Yesus di Golgota dan kematian-Nya.

Baca Juga : Amankan Hari Suci Paskah, 197 Personel Polisi Disiagakan 24 Jam

Jumat Hitam, Jumat Agung, Jumat Agung dan Suci, dan Jumat Suci adalah nama lain hari raya umat Kristiani ini.

Jumat Agung dianggap oleh umat Kristiani sebagai hari berduka dan introspeksi. Ini adalah waktu di mana mereka mengingat pengorbanan besar yang dilakukan Yesus untuk seluruh umat manusia.

Ini juga merupakan saat untuk merenungkan kekuatan kasih Tuhan dan janji kehidupan kekal. Ini adalah pengingat bahwa ada harapan bahkan dalam kegelapan. Ketika Yesus mati di atas kayu salib, itu adalah permulaan dari sesuatu yang baru.

Yesus mengalahkan kematian melalui kebangkitannya dan membuka jalan ke kehidupan kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya.

Menurut Chiristianity, ada beberapa tradisi yang dilakukan oleh orang-orang Kristen pada Jumat Agung ketika mereka memperingati kematian Yesus di Kayu Salib.

1. Puasa dan Doa

Banyak orang merayakan hari Jumat Agung dengan berpuasa dan berdoa. Ini berarti berhenti makan atau melakukan sesuatu untuk berdoa.

Banyak orang Kristiani merayakan Jumat Agung sebagai hari untuk berpuasa dan berdoa. Mereka melakukannya untuk menunjukkan penderitaan dan pengorbanan Tuhan. Mereka juga merayakan hari ini sebagai kesempatan untuk mengembalikan perhatian mereka pada Bapa.

Dengan puasa dan doa, gangguan dihilangkan dan ada kesempatan untuk mendengarkan hati Bapa. Puasa pada Jumat Agung adalah cara yang baik untuk mengalihkan perhatian seseorang kepada Kristus.

2. Pelayanan Gereja

Menghadiri kebaktian di gereja pada hari Jumat Agung adalah hal biasa. Musim Paskah dimulai enam minggu sebelumnya dengan kebaktian Rabu Abu di banyak denominasi, yang mengarah pada acara-acara selama minggu Paskah.

Kamis Putih memperingati Perjamuan Terakhir, Jumat Agung memperingati pengorbanan dan penderitaan Kristus, dan Minggu Paskah memperingati pelaksanaan janji kebangkitan Kristus sesuai janji-Nya.

3. Nyanyian Rohani

Salah satu cara untuk beribadah kepada Tuhan adalah dengan menyanyikan himne atau nyanyian kepada-Nya.

Beberapa gereja mengadakan pengamatan khusus antara pukul dua belas siang dan tiga sore, atau saat Kristus disalib untuk menyembah Tuhan dengan nyanyian.

Anda dapat bernyanyi bersama orang-orang yang tinggal di dekat Anda atau bahkan melakukannya melalui panggilan video dengan keluarga atau kelompok kecil Anda dan bernyanyi bersama mereka.

4. Kain Kafan Pemakaman

Gereja Ortodoks Timur dan Katolik Byzantium lebih terbiasa dengan amal-amal terakhir ini. Menurut OrthoChristian.com, “Kain Kafan Suci dikeluarkan dari altar pada hari Jumat sore pada saat Vesper Sabtu Agung, pada jam ketiga Jumat Suci—yaitu, jam kematian Yesus Kristus di kayu salib (kebaktian biasanya dimulai sekitar pukul dua sore).”

Baca Juga : Libur Paskah, Tempat Wisata di Puncak Sepi Pengunjung. Pegawai Dirumahkan!

Kain Kafan Suci diambil dari altar dan diletakkan di dalam makam di tengah-tengah gereja. Ini adalah platform tinggi yang dihiasi dengan bunga dan aroma yang menunjukkan kesedihan kita atas kematian Kristus. Injil ditaruh di tengah Kain Kafan. Himne “Noble Joseph” dinyanyikan saat Kain Kafan dibawakan.

Ini adalah empat kebiasaan yang biasa dilakukan oleh orang-orang Kristiani saat merayakan Jumat Agung sebelum Paskah. (jpg)

Editor : Yosep