25 radar bogor

KLHK Sebut Luas Karhutla Turun Signifikan Pada Satu Dekade Terakhir

Karhutla
Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar menyatakan, luas kebakaran hutan dan lahan atau karhutla menurun signifikan selama hampir satu dekade terakhir.

DRAMAGA – RADAR BOGOR, Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya Bakar menyatakan, luas kebakaran hutan dan lahan atau karhutla menurun signifikan selama hampir satu dekade terakhir.

Baca Juga : Tepi Danau Resto, Tempat Bukber Asyik di Tepian Danau IPB Dramaga Bogor

Penurunan luas karhutla dari tahun ke tahun di Indonesia mencapai 37 persen hingga 94 persen pertahun.

Hal itu disampaikannya dalam acara Pesona Kampus Hijau di IPB University, Dramaga pada Rabu (27/3/2024). Menurutnya, capaian ini merupakan hasil nyata dalam strategi menuju solusi permanen pencegahan karhutla.

“Kita bisa menekan luas karhutla yang signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023 yang lalu, kita bisa menurunkan luas karhutla sebesar 488.064,65 Ha atau 29,59 persen dibandingkan karhutla tahun 2019,” ucap Siti Nurbaya dalam acara tersebut.

Bahkan menurut BMKG, intensitas El Nino di tahun 2023 pada level yang lebih kuat bila dibandingkan dengan El Nino pada tahun 2019.

Pada tingkat internasional, kata Siti Nurbaya, Indonesia bersama seluruh negara pihak dari UNFCCC sepakat untuk menjaga kenaikan suhu global pada 1,5 derajat celcius dibandingkan dengan masa pra-industri pada tahun 1800-an. Hal ini untuk mencegah terjadinya bencana yang dahsyat bagi kehidupan umat manusia dan lingkungan.

“Kenaikan suhu 1,5 derajat celcius akan meningkatkan kejadian bencana hidrometeorologis, seperti intensitas curah hujan dan dampak ikutannya seperti banjir dan kekeringan di wilayah negara-negara di Asia, tentunya termasuk Indonesia,” paparnya.

Kemudian pada tataran nasional, lanjutnya, kondisi geografis dan klimatologis dari wilayah Indonesia, rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Data BNPB terkait bencana hidrometeorologis di antaranya kejadian banjir, cuaca ekstrim, tanah longsor, karhutla, gelombang pasang, abrasi dan kekeringan, untuk tahun 2023 adalah 4.940 kejadian, naik dari 3.485 kejadian di tahun 2022.

Sebagian besar bencana yang terjadi adalah kebakaran hutan dan lahan yakni 1.802 kejadian serta banjir 1.170 kejadian. Hal tersebut tentu sangat mengganggu kehidupan dan perekonomian masyarakat.

“Menjadi tantangan besar bagi dunia kampus dan semua praktisi bidang lingkungan dan kehutanan, dimana hampir semua kejadian bencana alam akan dikaitkan dengan atau dialamatkan kepadanya, seperti soal kebakaran, kekeringan, kebanjiran, longsor,” jelas Siti Nurbaya.

Atas capaian di atas, Menteri KLHK itu mengapresiasi seluruh pihak atas kerjasama dan dukungan yang baik dan positif dalam upaya pengendalian karhutla dan lahan di Indonesia.

Baca Juga : Belvarosma Resto, Tempat Nongki Baru di Dramaga Bogor, Cocok Buat Bukber Bareng Teman

“Namun rasa bangga itu jangan sampai melepas kewaspadaan kita. Ke depan kita tidak boleh lengah untuk terus mengantisipasi karhutla, karena karhutla masih berpotensi menjadi ancaman dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia,” pungkasnya. (cok)

Reporter : Septi Nulawan Harahap
Editor : Yosep