25 radar bogor

Masjid Al-Mustofa Bogor : Berusia 296 Tahun, Ada Al-Quran Terbuat dari Kulit

Masjid Al-Mustofa
Masjid Al-Mustofa di Jalan Ciremai Ujung, Kampung Bantarjati Kaum, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, merupakan masjid tertua di Kota Bogor. FOTO; RIVALDI/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Masjid Al-Mustofa di jalan Ciremai Ujung, Kampung Bantarjati Kaum, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, merupakan masjid tertua sekaligus menjadi saksi lahirnya Kota Bogor.

Baca Juga : Megahnya Masjid Baitur Ridwan di Bogor Barat, Hampir Dibangun Pom Bensin

Sebab, masjid dengan bentuk bangunan yang tetap sama ini berdiri sejak tahun 1728. Masjid Al-Mustofa ini juga kerap menjadi lokasi yang sering dikunjungi sebagai destinasi wisata religi di Kota Bogor. Tak hanya itu, masjid ini menjadi saksi bisu saat penyebaran agama Islam di Kota Bogor.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ahmad Kusnadi mengatakan, masjid yang sudah ada selama 296 tahun ini dibangun oleh dua ulama asal Banten dan Cirebon.

Di mana, kyai yang berasal dari keturunan Sunan Gunung Djati yaitu Tubagus Mustofa Bakri, ditemani oleh ketiga sahabatnya yang berasal dari Cirebon.

Masjid Al-Mustofa ini tak hanya memiliki usia yang paling tertua di Kota Bogor, namun keberadaanya juga menambah sejarah jejak Islam di mana terdapat naskah kuno berupa Al-Quran dengan tulisan tangan yang ditulis langsung oleh KH. Hasan Arya, anak dari KH. Tubagus Mustofa dan memiliki Khutbah tertulis tangan.

Masjid ini didirikan pada 2 Ramadan 728 Hijriah atau tanggal 8 Februari 1307 Masehi. Bulan Ramadan dipilih sebagai simbol bahwa pada bulan suci itu adalah bulan yang sangat tepat untuk menyebarkan ajaran islam.

Di mana, pada saat itu penduduk Bogor mayoritas beragama Hindu. Air wudhu di sini juga bersumber dari mata air yang langsung dapat di minum tanpa harus ada proses memasak.

Keberadaan mata air tersebut hingga kini tak pernah surut, bahkan dipercaya bisa mengobati dari berbagai penyakit meski diminum tanpa proses dimasak terlebih dahulu.

Menurut dia, mata air ini telah diteliti langsung dari IPB University. Menyatakan hasilnya bahwa kandungan mata air ini jauh lebih baik dari air minum kemasan.

Adapun, Masjid Al-Mustofa memiliki ciri khas yang terletak pada bentuk bangunannya yang menggabungkan perpaduan gaya Cirebon dan Banten.

Ornamen-ornamen pada bangunan masjid Al-Mustofa di antaranya dinding sekeliling berornamenkan dari batu kali.

“Saat dipapas ternyata batu kali, ibarat seperti pondasi dan untuk ketebalannya sampai kurang lebih 50 cm,” ucapnya.

Saat masuk ke dalam masjid, terdapat tiang-tiang kokoh dengan goresan sebanyak sembilan buah yang menandakan jumlah wali songo (sembilan wali).

Saat ini Masjid Al-Mustofa dirawat langsung oleh keturunan kelima dari Tubagus Mustofa. Pada tahun 2012, Masjid Al-Mustofa Bogor ini dijadikan sebagai cagar budaya.

Meski bangunan ini masih mempertahankan keasliannya, Kusnadi mengaku jika Masjid Al-Mustofa ini sudah mengalami tiga kali perbaikan atau renovasi sejak berdiri.

Perbaikannya, meliputi cat masjid, kemudian perbaikan langin-langit yang sudah keropos, ruang mimbar, dan tempat shalat imam, serta kusen yang sudah keropos dan dinding masjid yang saat ini diberi marmer.

“(Tetapi) bangunan aslinya sampai saat ini tidak pernah diubah bentuk masih asli. Perubahan hanya tampilannya yang diperbaiki, untuk dinding dan batu batu struktur bangunan semua masih sama,” urainya.

Baca Juga : Ketua DPRD Minta Bulan Ramadan Dijadikan Ajang Rekonsiliasi Pasca Pemilu 2024

Sedangkan kitab suci Al-Quran dari lembaran kulit yang telah berusia ratusan tahun ini disimpan di dalam sebuah kotak kaca untuk dijaga perawatannya.

Selain Al-Quran, di sampingnya terdapat buku khotbah Salat Jumat. Buku itu ditulis tangan oleh Tubagus Al Mustofa. (ded)

Reporter : Dede Suspriadi
Editor : Yosep