25 radar bogor

Yarah Prihatini, Membangun Impian dan Keterampilan dengan Yara Pottery

Yarah Prihatini membangun dan mendirikan sebuah studio pottery di Bogor dengan nama Yara Pottery
Yarah Prihatini membangun dan mendirikan sebuah studio pottery di Bogor dengan nama Yara Pottery

RADAR BOGOR-Tidak ada kesuksesan tanpa impian dan keterampilan. Hal inilah yang akhirnya mendasari seorang ahli keramik Yarah Prihatini membangun dan mendirikan sebuah studio pottery di Bogor dengan nama Yara Pottery yang sudah banyak menghasilkan kerajinan – kerajinan keramik dari bahan tanah liat.

Baca Juga : Tim Spirit Project IPB University Hadiri ISBR 2024 di India, Proyek Program Erasmus+

Tentunya hal tersebut merupakan hasil dari keterampilan yang sudah dipelajari oleh Kak Yarah Prihatini selama perkuliahan yang dia jalani.

Dengan berbekal latar belakang pendidikan di perguruan tinggi negeri ternama yang biasa disebut Institut Teknologi Bandung di Fakultas Seni Rupa dan Desain jurusan Kriya Keramik , Kak Yarah Prihatini memulai semuanya.

Mengawali perkuliahan pada tahun 2017 di Institut Teknologi Bandung, tidak membuat Kak Yarah Prihatini berhenti mempelajari dan menekuni bidang kriya keramik.

Karena seperti yang diketahui bahwa Institut Teknologi Bandung mengharuskan mahasiswa dan mahasiswinya untuk mengikuti penjurusan yang mana akhirnya hal itu membuat Kak Yarah Prihatini di dua tahun awal perkuliahannya lebih mempelajari basic desain dari mulai desain manual hingga desain digital.

Baru setelah memasuki penjurusan pada semester 5 di tahun 2019, Kak Yarah Prihatini yang memiliki ketertarikan pada bidang kriya keramik. Ia pun akhirnya memantapkan diri untuk mempelajari seni keramik yang sejujurnya apabila dikaitkan dengan stigma masyarakat seni keramik merupakan hal yang tradisional.

Tetapi dengan berbekal minat dan keyakinan Kak Yarah tetap pada prinsipnya yakni untuk mengedukasi dan mengembangkan industri kreatif keramik pada masyarakat.

Proses untuk mencapai impian yang diinginkan tidaklah selalu berjalan mulus, begitu juga dengan apa yang di alami oleh Kak Yarah Prihatini, tepatnya pada saat pandemi Covid-19 melanda seluruh Indonesia.

Pada saat itu Kak Yarah yang sedang asik dan nyaman menekuni bidang baru dan dunia baru tentang seni keramik terpaksa harus pulang ke kota asal Bogor dan melanjutkan seluruh pembelajaran perkuliahan secara daring (online).

Hal tersebut tidaklah mudah terlebih lagi karena di jurusan Kriya keramik yang basicnya harus praktik langsung membuat seluruh pembelajaran perkuliahan berjalan tidak efektif, tetapi Kak Yarah Prihatini tidak menyerah dan tetap menjalankannya sesuai prinsip dan impian dia diawal yaitu untuk mengedukasi dan mengembangkan industri kreatif keramik pada masyarakat.

Singkat cerita, pada tahun 2021 akhirnya Kak Yarah Prihatini lulus kuliah dari Institut Teknologi Bandung dan langsung mengikuti magang selama dua bulan di Pottery Studio Jakarta Utara dengan tujuan memperbanyak relasi dengan orang-orang yang memiliki minat pada kriya keramik dan juga menambah pengalaman didunia kerja.

Setelah dua bulan konsisten pada magangnya akhirnya Kak Yarah Prihatini berkesempatan untuk melanjutkan karirnya di Pottery Studio yang sama sebagai karyawan part time.

Lalu dengan berbekal pengalaman magang dan part time serta saran dari relasi senior pottery, Kak Yarah Prihatini membuka dan mendirikan studio potterynya sendiri dengan nama Yara Pottery.

Yara Pottery berawal dari bisnis kecil – kecilan yang mana tempatnya masih dirumah orangtua Kak Yarah Prihatini dan sistem kelasnya itu masih mengajar di kafe-kafe dan undangan dari perusahaan atau company yang biasanya ada kegiatan hiburan seperti bootcamp, ulang tahun, dll.

Baru setelah itu pada akhir tahun 2022 Kak Yarah Prihatini memberanikan diri untuk menyewa tempat sebagai studio utama Yara Pottery di Laladon, Kabupaten Bogor. Pemilihan tempat juga didasari dari lokasi yang tidak jauh dari tempat tinggal Kak Yarah Prihatini.

Alasan yang mendasari Kak Yarah Prihatini mendirikan studio Yara Pottery adalah karena Kak Yarah Prihatini ingin ilmu yang dia pelajari selama perkuliahan baik itu dalam hal memproduksi keramik atau mengajar keterampilannya bisa diterapkan di studio potterynya sendiri.

Dalam mendirikan Yara Pottery pada awalnya tidaklah berjalan mulus karena ada beberapa tantangan dan hambatan yang harus dihadapi oleh Kak Yarah Prihatini, terutama karena berlokasi di Bogor yang mana masyarakatnya masih jarang dan awam mengetahui tentang dunia keramik dari tanah liat sehingga masyarakat sekitar masih banyak yang mengatakan bahwa kelas mengajar dan produk yang disediakan Yara Pottery itu terbilang mahal. Padahal harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan tingkat kesulitan pembuatannya.

Tidak jarang juga banyak masyarakat yang membandingkan produk Yara Pottery yang bisa dibilang handmade dengan produk buatan pabrik yang sudah jelas barang yang diproduksi massal akan berbeda valuenya dengan barang yang diproduksi satuan.

Banyak masyarakat belum menyadari bahwa produk yang dihasilkan Yara Pottery tidak kalah kualitasnya dengan buatan pabrik terlebih lagi produk terlihat lebih unik karena dengan proses handmade.

Tantangan tersebut membuat Kak Yarah Prihatini berusaha mengatasinya dengan cara memperbanyak konten di media sosial terutama di Instagram.

Kak Yarah Prihatini selalu membuat konten yang memperlihatkan seluruh proses keramiknya dari mulai tanah liat sampai berbentuk suatu kerajinan yang memiliki nilai jual, dengan tujuan agar masyarakat sekitar teredukasi bahwa pembuatan keramik itu tidaklah mudah apalagi handmade, sehingga sangat layak diberi harga yang cukup pantas.

Selama mendirikan Yara Pottery, Kak Yarah Prihatini beberapa kali medapatkan pencapaian yang meninspirasi, salah satunya adalah berhasil menyelenggarakan workshop yang diikuti oleh ratusan orang dari salah satu sekolah internasional di Indonesia.

Workshop yang diadakan pada awal tahun 2023 tepatnya pada bulan Februari itu, merupakan sebuah pencapaian terbesar bagi Yara Pottery karena biasanya Kak Yarah Prihatini itu ketika mengajar hanya diikuti oleh 15 – 20 orang. Jadi ketika peserta yang harus diajari berjumlah ratusan orang tentunya ini menjadi sebuah pencapaian luar biasa yang harus diapresiasi dengan baik.

Kak Yarah Prihatini juga tidak pernah menyangka bisa mendirikan studio Yara Pottery yang mana di sana juga membuka kelas keramik bagi para pemula yang ingin belajar cara pembuatan tanah liat menjadi keramik, dari awal pembentukan, dekorasi, pewarnaan sampai pembakaran.

Baca Juga : Bercita-cita Jadi Atmospheric Scientist? Prodi Meteorologi Terapan IPB University Bisa Jadi Pilihan

Terlebih lagi setelah mengatasi beragam macam tantangan dan hambatan membuat, antusiasime masyarakat Bogor terhadap seni keramik bertambah sehingga secara tidak langsung Kak Yarah Prihatini di usianya yang terbilang masih muda berhasil menambah opsi dan pilihan bagi ekonomi kreatif di Bogor.

Dari seluruh proses yang dilewati inilah akhirnya Kak Yarah Prihatini belajar bahwa dengan impian dan keterampilan seberat apapun prosesnya pasti akan membuahkan hasil seperti yang diharapkan. (*)

Penulis : Muhammad Haykal Andera
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University

Editor : Yosep