25 radar bogor

Tri Hartati Ellis Elfrida, Terinspirasi dari Kegagalan Menjadi Seorang Inspirator

RADAR BOGOR-Tri Hartati Ellis Elfrida yang biasa dipanggil Ellis merupakan seorang ibu dari 3 anak. Lahir pada 29 September 1974, meskipun dari keluarga sederhana Ellis memiliki semangat belajar yang sangat tinggi.

Baca Juga : Pentingnya Komunikasi Visual Dalam Pemasangan Reklame atau Baliho Kampanye Calon Legislator di Era Digital

Perjalanan hidupnya penuh dengan tantangan tetapi dia bisa melampauinya dengan keberanian dan niat yang luar biasa. Ayah dan Ibu dari Ellis merupakan pengajar di sekolah yang kompetitif di bidang akademis sehingga hal tersebut membawa dampak kepada dirinya untuk terus meraih pendidikan setinggi-tingginya.

Diawali dari TK, SD, SMP, SMA sampai dengan Sarjana, Ellis selalu mendapat tingkat prestasi yang tinggi. Aktif pada kegiatan akademis maupun non akademis untuk menambah pengetahuan dan pengalamannya.

Pada tahun 1993 Ellis tamat dari SMA Negeri 1 Sidikalang, untuk melanjutkan pendidikannya Ellis mencoba pendaftaran dan ujian untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri tetapi pada saat itu Ellis ditolak. Tanpa menyerah, Ellis mencoba mendaftar ke D3 Darmo Keperawatan Medan dan diterima. Pada saat itulah perjalanan karir Ellis dimulai.

Pada tahun 1996 Ellis tamat dari D3 Darmo Keperawatan Medan, tanpa menunggu lama Ellis langsung diterima kerja sebagai tenaga pengajar di Sekolah Perawatan Kesehatan Yayasan Pembangunan Arjuna Laguboti (SPK).

Berbekal ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah, Ellis mampu memberikan kontribusi yang berarti dalam proses pembelajaran. Ellis langsung menunjukan dedikasi yang tinggi dalam mendidik para calon perawat.

Tanpa melibatkan biaya pendidikan dari orang tua, Ellis melanjutkan pendidikannya ke Diploma IV dengan menjadi perawat pendidik selama setahun di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara mendapat gelar S.ST (Sarjana Sains Terapan).

Dari setara SMA, Sekolah Perawatan Kesehatan Yayasan Pembangunan Arjuna Laguboti konversi menjadi Akademi Keperawatan Yayasan Tenaga Pembangunan ke jenjang Diploma III.

Menjalani tanggung jawab sebagai dosen pengajar dengan semangat dan dedikasi yang sama, pada tahun 2006 Ellis diangkat menjadi Wakil Direktur II.

Sebagai Wakil Direktur II, Ellis mengemban tanggung jawab yang lebih besar menjadi bagian dari tim yang merancang dan mengevaluasi kurikulum agar memenuhi standar pendidikan yang ditetapkan.

Selain mengajar Ellis terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat, seperti penyuluhan kesehatan dan program pencegahan penyakit ke pelosok desa guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dibiayai penuh oleh yayasan, Ellis melanjutkan pendidikannya dimulai pada tahun 2013 mengikuti matrikulasi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara untuk menyetarakan strata.

Kemudian, pada Agustus 2013 Ellis memulai pendidikannya dengan penuh semangat yang didorong oleh dukungan suami serta anak-anaknya. Tanggung jawab Ellis semakin bertambah, dengan menjalani perkuliahan sambil mengajar dan mengurus suami serta anak-anaknya tidak membuat Ellis lelah atau menurunkan semangatnya.

Tetapi sebaliknya, Ellis menjalani peran-peran itu dengan penuh dedikasi dan komitmen, menjadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang lebih baik.

Dengan ketekunannya melakukan semua tanggung jawabnya dengan penuh niat baik, akhirnya Ellis mendapatkan gelar S.ST., M.Kes. pada November 2015.

Tahun 2018 adalah tahun yang cukup berat bagi Ellis dan keluarganya, Ellis mengalami pemutusan hubungan kerja dan dirumahkan . Karena faktor internal di institusi tersebut, yang mengalami defisit keuangan.

Walaupun kehilangan pekerjaan yang sudah dijalani selama kurang lebih 22 tahun, Ellis tidak patah semangat tetapi sebaliknya Ellis menjadikan kegagalannya ini sebagai inspirasi untuk melanjutkan perjalanan kehidupannya. “Semua bisa kita gapai, tetapi itu bukan jaminan menuju kesuksesan” ujarnya.

Dengan lebih banyak waktu luang yang tersedia, setelah tidak menjadi dosen lagi Ellis menjadi ibu rumah tangga dengan memiliki usaha sampingan.

Transisi ini tidak hanya memungkinkan Ellis untuk lebih mendekatkan diri dengan keluarga, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi kegiatan baru di luar dunia akademis.

Pada tahun 2019, Ellis memilih terlibat dalam Persatuan Perempuan Distrik IV Toba sebuah komunitas perempuan beragama kristen Protestan yang menjabat sebagai sekretaris. Di dalam persatuan ini, Ellis mendapatkan kesempatan berkontribusi dalam memberdayakan perempuan.

Menjabat sebagai sekretaris dalam Persatuan Perempuan Distrik IV Toba banyak kegiatan yang dilakukan dan berdampak bagi orang sekitarnya, seperti sosialisasi atau kunjungan antar gereja, melakukan kunjungan kasih dan beribadah bersama setiap bulannya.

Ellis menunjukkan semangatnya dengan memberikan kontribusi yang berarti untuk memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di lingkungannya.

Ellis mengikuti konferensi perempuan se-Indonesia dibawah naungan keagamaan guna untuk mendapatkan pengalaman yang bermanfaat dan insight baru bagi kehidupan. Selanjutnya, dia mengimplementasikan menjadi role model bagi sekeliling dengan memberikan informasi pengalaman yang telah didapatkan pada setiap kegiatan persatuan tersebut.

Ellis berharap kepada role model nya itu dapat bermanfaat bagi sekelilingnya untuk menata diri ke arah yang lebih baik lagi bagi individu, keluarga, kelompok, masyarakat, bangsa dan negara.

Walaupun tidak menjadi dosen pengajar lagi, tetapi semangat untuk memberikan dampak positif dalam lingkungan sekitar bisa dilakukan melalui kegiatan apapun termasuk komunitas yang diikuti oleh Ellis.

Baca Juga : Bercita-cita Jadi Atmospheric Scientist? Prodi Meteorologi Terapan IPB University Bisa Jadi Pilihan

“Pekerjaan ada, pendidikan tinggi, tetapi ketika karir kita jatuh itu bukanlah akhir dari segalanya. Ketika ada niat dari hati untuk bangkit kembali dan berserah kepada sang pencipta maka semua akan indah pada waktunya” ujarnya. (*)

Ivani Valerine Silalahi
Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University Program Studi Komunikasi Digital dan Media

Editor ; Yosep