25 radar bogor

Faktor Fitur Video Pendek pada Sosial Media yang Membuat Mentalitas Instan pada Generasi Z

sosial media
sosial media

RADAR BOGOR-Berawal saat Covid-19 melanda dunia, kita semua terpaksa untuk terus berada di dalam rumah. Pelarian satu-satunya dari dunia nyata yang sedang tidak baik-baik saja adalah dunia maya, terkhusus pada sosial media.

Baca Juga : Kejar Adipura Kencana Tahun Depan, DLH Kota Bogor Canangkan Puluhan RT Bebas Sampah

Penggunaan sosial media berkembang pesat saat pandemin berlangsung. TikTok menjadi salah satu sosial media yang memiliki perkembangan terpesat dibanding dengan sosial media lainnya.

Dengan fitur video singkat dan system algoritma yang dapat menuruti keinginan kamu, TikTok sudah menjadi layaknya opium yang dapat membuat candu penggunanya.

Bagaimana tidak? TikTok akan selalu merekomendasikan hal-hal yang kita sukai. Jika kita sudah bosan dengan jenis konten favorit kita sebelumnya, TikTok akan mencarikan rekomendasi video pendek lainnya agar kita tetap terpaku untuk scrolling pada TikTok kita.

Perlu menjadi perhatian, bahwa adanya fitur video pendek ini mengubah mental penggunanya. Mengutip dari data yang didapatkan dari DataIndonesia.id, per 2023 TikTok menjadi media sosial terlaris yang digunakan oleh generasi Z untuk mencari informasi.

Maka dari itu dampak terbesar dari fitur video pendek yang dimulai dari TikTok ini sangat dirasakan oleh generasi Z. Dampak yang dirasakan bukanlah dampak yang baik, tetapi lebih kepada dampak yang buruk. Yaitu munculnya mental instan di dalam diri generasi Z.

Generasi Z

Sebagai generasi mayoritas pada saat ini di Indonesia, kita perlu mengetahui dulu apa dan siapa itu generasi Z. Generasi Z, yang juga sering disebut sebagai iGen, Post-Millennials, atau Centennials, adalah generasi yang lahir setelah Millennials.

Generasi ini biasanya lahir antara tahun 1995 hingga 2010 (Corey Seemiller & Meghan Grace). Saat ini rentang umur generasi Z berada di usia yang produktif, yaitu 13 tahun hingga 28 tahun.

Media Sosial

Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial secara virtual. (Nasrullah 2015)

Fitur video pendek

Fitur video pendek kini telah menjamur dan dimiliki oleh hampir semua sosial media. Fitur video pendek ini merupakan bentuk video dengan portrait format yang memiliki durasi maksimal 1 menit. Pada 1 menit itu lah berisi satu keutuhan rangkaian isi video. (Hendi 2022)

Mentalitas Isntan

Mentalitas Jalan Pintas adalah suatu kecenderungan mengambil jalan pintas dalam berusaha memecahkan masalah. Ketika seseorang menginginkan sesuatu, maka hal tersebut harus segera tercapai, apapun caranya.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya pengguna dan penggemar dari pengonsumsi video pendek ini. Perlu kita ketahui bahwa fitur ini sudah hampir ada pada semua sosial media, dimulai dari TikTok, Instagram, Youtube, Facebook dan beberapa lainnya. Tetapi bagaimana bentuk inovasi fitur video pendek ini banyak digemari oleh generasi Z? Berikut 3 faktor pentingnya.

1. Kesederhanaan dan Keterbatasan Waktu:

Video pendek sesuai dengan gaya hidup yang sibuk, memberikan konten dalam durasi singkat tanpa memerlukan investasi waktu yang besar.

2. Ekspresi Kreatif:

Generasi Z suka mengekspresikan kreativitas dan humor dalam waktu singkat, dan fitur video pendek memberikan platform ideal untuk melakukannya.

3. Kemampuan Berinteraksi dan Viralitas:

Fitur video pendek memungkinkan interaksi intens dan cepat, serta memiliki kecenderungan untuk menjadi viral dengan cepat, menarik perhatian generasi Z pada tren dan konten populer.

Tiga faktor penting ini yang akhirnya dapat membentuk adiksi pada kalangan generasi Z yang mengonsumsi video pendek. Jika kamu sudah merasakan salah satu atau salah dua dari 3 faktor di bawah ini, maka diwajibkan untuk kamu mengurangi konsumsi fitur sosial media yang satu ini.

Faktor-faktor utama ini dapat membangun adiksi atau keterikatan pengguna generasi Z terhadap fitur video pendek melalui beberapa mekanisme:

1. Instant Gratification (Kepuasan Instan):

Fitur video pendek memberikan kepuasan instan dengan menyediakan konten yang singkat dan langsung dapat dinikmati. Dalam dunia yang serba cepat seperti sekarang, pengguna generasi Z cenderung mencari pengalaman yang memberikan kepuasan dengan cepat, dan video pendek memenuhi kebutuhan ini.

2. Interaksi Sosial dan Validasi:

Fitur video pendek memfasilitasi interaksi sosial yang intens melalui komentar, like, dan berbagi. Pengguna merasa terlibat secara langsung dalam komunitas daring, menciptakan hubungan sosial yang mendalam. Adiksi dapat timbul karena pengguna mencari validasi dan dukungan sosial dari interaksi tersebut.

3. Ketertarikan pada Tren dan Viralitas:

Ketertarikan generasi Z pada tren dan viralitas mendorong mereka untuk terus mengonsumsi konten video pendek demi tetap terhubung dengan hal-hal yang sedang populer. Adiksi dapat muncul karena keinginan untuk tidak ketinggalan informasi atau tren terbaru.

Dengan kombinasi faktor-faktor ini, fitur video pendek tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memenuhi kebutuhan psikologis dan sosial generasi Z, menciptakan pengalaman yang menarik dan adiktif bagi mereka sehingga menimbulkan dampak yang negatif. Ingat! apapun yang bersifat adiktif tidak selalu baik untuk tubuh kita.

Kamu dapat mengurangi adiksi dari fitur video pendek ini dengan cara tetapkan batas waktu harian, berikan prioritas pada kegiatan yang lebih penting, pilih konten yang memiliki nilai tambah pada diri kamu, sadari efek emosional di dalam dirimu, aktif di dunia nyata, gunakan fitur pengaturan waktu aplikasi, dan berikan waktu bersantai tanpa layar sebelum dan sesudah tidur.

Baca Juga : Bercita-cita Jadi Atmospheric Scientist? Prodi Meteorologi Terapan IPB University Bisa Jadi Pilihan

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat menciptakan keseimbangan yang sehat dalam penggunaan media sosial. Kita tahu bahwa kita tidak dapat menghindari fitur video pendek ini, tetapi berusaha mengurangi adiksinya adalah langkah yang lebih baik daripada tidak sama sekali. (*)

Penulis : Muhammad Ghaza Abyan
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

Editor :