25 radar bogor

Unik, Siswa SMAN 3 Kota Bogor Padu Padan Aneka Mapel Lewat Pagelaran Pernikahan Adat Sunda

Ujian praktik, SMAN 3 Kota Bogor gelar pernikahan adat sunda. IST

BOGOR-RADAR BOGOR, Ujian bagi siswa SMAN 3 Kota Bogor tak lagi terkesan menakutkan. Padu padan mata pelajaran dalam pagelaran pernikahan justru membuat ujian di sekolah ini tampak asik dilakukan.

Kain putih dengan ornamen bernuansa pastel mendominasi halaman SMAN 3 Kota Bogor pagi itu. Sebuah tenda besar transparan berdiri megah di tengah lapangan, lengkap dengan kursi pelaminan serta backdrop bertuliskan nama pengantin.

Seluruh siswa kelas XII SMAN 3 Kota Bogor, tampak sibuk menjalankan perannya masing-masing. Ada yang bertugas sebagai pembawa acara, penampil, pengantin, hingga penghulu.

Pemandangan itu tersaji dalam Pagelaran Pernikahan Sunda bernama Saranata. Kegiatan ini merupakan ujian praktek berbagai mata pelajaran yang dilakukan oleh para siswa kelas XII.

Selayaknya sebuah acara pernikahan, Saranata digelar dengan penuh keseriusan. Setiap siswa mengisi ruang-ruang kosong dalam kegiatan, mereka melakukan berbagai tugas secara kreatif dan solutif, juga bekerja maksimal untuk menyuguhkan yang terbaik.

Baca juga: Keseruan Conficturus SMAN 3 Kota Bogor, Hadirkan Hivi! Sebagai Penutup

Keseriusan tersebut dapat dilihat dari dekorasi yang indah, sound system yang baik, konsumsi yang lengkap dan memuaskan, penampil yang memukau, serta susunan acara yang tersusun dengan baik.

Kepala SMAN 3 Kota Bogor, Dewi Suhartini menjelaskan Saranata menjadi sarana penilaian ujian praktek seluruh mata pelajaran yang ada di sekolahnya. Mapel-mapel yang ada di kolaborasikan dan disisipkan dalam setiap segmen yang ada di acara tersebut.

“Kegiatan pernikahan adalah salah satu materi yang ada dalam pelajaran Agama Islam, lalu proses administrasi kenegaraan berkaitan dengan mata pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan (PKN). Lalu Adat Sunda yang diusung dalam bahasa, prosesi, atraksi dan penampil terkait dengan mata pelajaran Bahasa Sunda,” jelasnya.

Selanjutnya kreasi hantaran, undangan, dan buku tamu yang dibuat para siswa merupakan bagian dari materi Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU).

Kemudian, bagian buku tamu yang diisi oleh siswa dianalaisis secara statistik dan diagram batang akan masuk sebagai praktik dari mata pelajaran Matematika.

Ujian praktik, SMAN 3 Kota Bogor gelar pernikahan adat sunda. IST

Berbagai atraksi dan penampilan hiburan dari siswa dikaitkan dengan materi yang telah dipelajari, seperti silat di mata pelajaran PJOK, tari pada mata pelajaran Seni Tari, menyanyi terkait mata pelajaran Seni Musik dan Bahasa Inggris.

“Bahkan kelistrikan yang digunakan itu terkait mata pelajaran Fisika. Lalu beberapa mata pelajaran lain berkolaborasi dengan divisi konsumsi, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Perancis, Kimia, dan Biologi. Siswa membuat makanannya sendiri, terutama makanan ringan (kroisan), agar, dan es krim,” terang Dewi.

Pada lingkup ilmu sosial, siswa diminta memahami betul akulturasi dan keanekaragaman budaya yang ada secara umum hingga penerapannya dalam acara Saranata.

Hal ini terkait dengan mata pelajaran Sejarah dan Geografi. Para siswa juga diminta menganalisis hambatan sosiologis apa yang muncul dalam menyelenggarakan pernikahan.

Baca juga: Sertijab, Tongkat Kepemimpinan OSIS MPK SMAN 3 Kota Bogor Resmi Berpindah

Dari sisi mata pelajaran Ekonomi, siswa diminta menilai bagaimana pencatatan keuangan yang terjadi selama proses kegiatan tersebut berlangsung.

Dalam seluruh proses pelaksanaan kegiatan tersebut, siswa melakukan tahap merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan sesuai dengan yang telah dipelajari dalam mata pelajaran seni yakni manajemen produk acara.

Ia mengatakan, sebagai salah satu sekolah yang terpilih menjadi Sekolah Jabar Masagi, SMAN 3 Bogor melestarikan tradisi Sunda dalam bentuk kegiatan pernikahan.

Oleh karena itu, rangkaian acara pernikahan dengan adat Sunda mengandung banyak makna yang juga terkait dengan pendidikan karakter yang berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal.

Sebagaimana model pembelajaran Panca Niti dalam Jabar Masagi, seluruh siswa SMAN 3 Kota Bogor diharapkan mengalami proses Niti Surti, Niti Harti, Niti Bukti, Niti Bakti, hingga mampu menjadi pribadi yang Niti Jadi (Sajati).

“Saranata adalah tema yang dipilih dengan sarat makna. Terdiri dari kata Saran dan Nanta dalam Bahasa Sunda. Saran dimaknai sebagai kebijaksanaan dan Nanta dimaknai sebagai kesempurnaan. Melalui kegiatan Saranata, kegiatan pernikahan tersebut diharapkan mampu menciptakan keseimbangan yang abadi dalam perjalanan hidup,” jelas Kepala SMAN 3 Kota Bogor itu. (Fat)

Penulis: Reka Faturachman
Editor: Rany Puspitasari