BOGOR-RADAR BOGOR, Memasuki momen libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek, tingkat keterisian atau okupansi hotel di Kota Bogor telah mencapai angka 58 persen.
Hal itu disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay.
Dirinya mengatakan hingga Rabu (7/2/2024) malam, data okupansi hotel di Kota Bogor masih belum menunjukan angka yang signifikan.
Baca juga: Kantor Pemkot Bogor yang Baru Bakal Dilengkapi Mall, Hotel, GOR hingga RS
“Sampai data semalam, kurang bagus masih di angka 58 persen. Padahal biasanya kalau long weekend Bogor tinggi. Memang dari awal tahun belum naik, sejak Bulan Januari kemarin belum pulih,” ujarnya saat dikonfirmasi Radar Bogor, Kamis (8/2/2024).
Yuno belum dapat memastikan penyebab belum naiknya tingkat kunjungan.
Dirinya menduga hal itu disebabkan banyak masyarakat yang pulang kampung atau daya beli yang sedang rendah.
Meski demikian, dirinya memprediksi okupansi hotel bakal naik pada hari Jumat-Sabtu (9-10/2/2024).
Kenaikan berasal dari fenomena beralihnya wisatawan dari kawasan Puncak ke Kota Bogor karena teejebak macet.
“Fenomena biasa kalau Puncak padat atau macet, Kota Bogor kena imbas. Ada kemungkinan naik dari situ,” ucapnya.
Baca juga: Liburan Seru dan Glamping Anti Macet, Yuk ke La Pico Resto Sentul Bogor
Yuno menyebut hotel-hotel di Kota Bogor bakal mengeluarkan sejumlah paket dan promo untuk mendongkrak tingkat okupansi di momen libur kali ini.
Ia berharap rumus tersebut berhasil memikat minat wisatawan, dan meningkatkan okupansi.
“Harapannya ada penambahan okupansi hotel. Kami uji hari ini. Saya lihat harga anggota saya mulai turun dengan harapan hari ini lebih baik dari kemarin. Kita lihat di hari Jumat atau Sabtunya,” tutupnya. (Fat)
Penulis: Reka Faturachman
Editor: Rany Puspitasari
