25 radar bogor

Jadi Panelis di FAS 3 dan Dialog Capres, Fathan Kamil Soroti Agromaritim dari Aspek Ini

Fathan
Calon legislatif (Caleg) nomor urut 2 dari PPP untuk DPR RI Dapil 3 Kota Bogor- Cianjur Ir. R Fathan Kamil saat menjadi pembicara di acara Food & Agriculture Summit (FAS) III dan dialog Capres RI 2024-2029, di IPB Internasional Convention Center (IICC) Bogor, pada Selasa (19/12/2023).

BOGOR-RADAR BOGOR, Calon legislatif (Caleg) nomor urut 2 dari PPP untuk DPR RI Dapil 3 Kota Bogor- Cianjur Ir. R Fathan Kamil memaparkan strategi agromaritim dari aspek UMKM dan Koperasi saat menjadi pembicara di acara Food & Agriculture Summit (FAS) III dan dialog Capres RI 2024-2029, bertema Mewujudkan Kedaulatan Agromaritim sebagai Fondasi Utama untuk Indonesia Emas 2045 di IPB Internasional Convention Center (IICC) Bogor, pada Selasa (19/12/2023).

Baca Juga : Jadi Pembicara di Seminar Karir Vokasi IPB, R Fathan Kamil Tekankan Pentingnya Membangun Networking dan Personal Branding

Dalam sesi ini, Kang Fathan panggilan akrabnya menjelaskan tentang tema yang diusung yakni Mendorong Pembangunan Agromaritim pada Aspek UMKM – Koperasi Menuju Indonesia Emas 2045. Menurut Ketua umum HA IPB periode 2017-2021 ini, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan Koperasi memiliki peran yang penting dalam mendorong pembangunan agromaritim dan kesejahteraan masyarakat desa.

Melalui UMKM dan koperasi, masyarakat desa dapat memperbaiki pendapatan, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan akses terhadap kekayaan sumber daya pertanian dan perikanan di Indonesia.

“Pertama kita sama-sama sepakati bahwa sudut pandang pembangunan nasional kedepan itu visi utamanya adalah kedaulatan agromaritim. Sudut pandang itu harus dibentuk supaya pola pembangunan antara di darat dan di laut dikembangkan secara seimbang. Tidak melulu di darat sedangkan di laut ketinggalan jauh. Allah SWT menciptakan sumber daya alam di bumi ini, tidak hanya di darat, tapi di laut juga banyak,” papar Kang Fathan.

Owner Trust Group ini meneruskan, kalau kemudian sumber daya alam itu didorong dan dikembangkan secara seimbang maka daya dorong berikutnya adalah bagaimana kekuatan anggaran mampu mengelaborasi proses pembangunan di semua persepektif wilayah. Kenapa? karena ini akan memancing investasi dari swasta dan dari mana mana. Itu menjadi hal yang penting dari sisi kedaulatan agromaritim.

“Kemudian peran UMKM dimana? kalau kita melihat agromaritim ini menjadi salah satu titik point penting sebagai awal untuk membangun sebuah kekuatan ekonomi nasional, maka UMKM itu menjadi salah satu pilarnya karena pelaku UMKM di negara ini hampir 60 sampai 70 juta. Artinya ini kalau diberesin, dirapihkan, diperkuat maka daya dorong UMKM di negara ini akan lebih signifikan tumbuhnya sehingga untuk menggenjot PDB nasional tidak usah pusing mendorong yang sudah besar. UMKM nya lah yang didorong, dinaikan kelasnya yang tadinya mikro menjadi menengah dan yang menengah menjadi besar karena dia salah satu pilar ekonomi daerah,” jelasnya.

Fathan melihat ini sudah berjalan tetapi masih belum terstruktur dengan baik. Fokusnya masih belum kuat. Tinggal kemudian bagaimana memboosting ini dengan anggaran negara sebagai lokomotif pembangunan negara. Ia melanjutkan, ada empat tantangan dalam pengembangan UMKM-Koperasi saat ini. Pertama, penyerapan tenaga kerja tidak merata dan belum berbasis wilayah.

Kedua, UMKM-Koperasi desa seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses modal sehingga belum mampu memenuhi aspek 5C (character, capacity, capital, collateral dan condition) yang menjadi persyaratan pembiayaan dari Lembaga keuangan.

Lalu yang ketiga, Akses pasar yang rendah dimana pemenuhan tuntunan kualitas dan kontinuitas serta kuantitas yang masih terbatas untuk memenuhi permintaan industri. Kemudian yang keempat, adopsi teknologi yang lebih efisien dan berkelanjutan, karena kurangnya kapasitas SDM dan masih mahalnya penerapan teknologi untuk skala usaha yang terbatas.

“Sebagai salah satu tim penyusun dari buku putih kita mendorong itu lebih kuat kesana. Kita ingin bisa memenuhi ketahanan pangan nasional. Apalagi pelaku UMKM yang paling banyak adalah pemain kuliner. Mereka itu adalah feeding of the Indonesia people. Mereka memberikan makan pada penduduk Indonesia. Jadi, kalau kita bicara mengenai peningkatan gizi masyarakat, ketahanan pangan, penguatan sisi pangan nasional itu semua disediakan oleh UMKM. Jadi, isu UMKM menjadi hal yang penting untuk tanggapi secara serius oleh pemerintah,” tandas calon legislatif (caleg) nomor urut 2 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat III di Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor Ini.

Selain menjadi pembicara, Kang Fathan juga menjadi salah satu tim penyusun konsep agromaritim yang dituangkan dalam ‘Buku Putih Gagasan Besar Alumni IPB untuk Kedaulatan Indonesia di bidang Pendidikan, Desa, Kewirausahaan dan Agromaritim’.

Buku putih tersebut diserahkan langsung kepada capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang hadir di Food Agriculture Summit III dan Dialog Calon Presiden RI 2024-2029 di IPB International Convention Center (IICC) Botani Square, Kota Bogor.

Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar dialog bertema Mewujudkan Kedaulatan Agromaritim sebagai Fondasi Utama untuk Indonesia Emas 2045 dengan mengundang ketiga calon presiden (capres). Namun hanya dua yang hadir memaparkan visi dan misinya dan berdialog.

Dua capres yang hadir adalah capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Sementara Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak hadir. Capres Anies hadir di hari pertama pada Senin (18/12) malam. Sedangkan Ganjar Pranowo hadir di hari kedua, Selasa (19/12) siang.

Sebagai panelis yang berkesempatan bertanya kepada para capres, Kang Fathan mengatakan, dialog dengan para capres tersebut untuk melihat dan mengetahui sejauh mana keberpihakan dan komitmen dari para capres dalam program Kedaulatan Agromaritim, dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Jadi, acara ini tidak beragendakan mendukung salah satu capres. Tidak ada deklarasi dan sebagainya, murni mendengar gagasan capres soal agromaritim. Sebab masalah yang dimiliki saat ini perlu diselesaikan lewat gagasan yang baik.

Baca Juga ; Fathan Kamil Pimpin HA IPB

“Lewat dialog kita bisa mendorong agar siapapun yang terpilih untuk membuat kebijakan yang menguntungkan masyarakat. Sehingga kita tidak perlu lagi impor, kita harus bisa hilirisasi di bidang agromaritim karena bila dilakukan bisa menambah nilai tambah secara cepat. Setelah mendengarkan paparan visi dan misi dari capres Anies Baswedan dan capres Ganjar Pranowo, HA IPB menilai keduanya cukup punya perhatian dan ada komitmen terhadap isu agro maritim. Jadi, secara konsep, secara aspirasi keduanya menangkap ini penting sekali dan berkomitmen,” pungkasnya. (*)

Editor : Yosep