25 radar bogor

Perusahaan Pengolah Limbah Berbahaya di Bogor ini Langganan CSR Award, Ternyata Ini yang Dilakukan

Perusahaan Pengolah Limbah Berbahaya di Bogor ini Langganan CSR Award

KLAPANUNGGAL-RADAR BOGOR, Perusahaan pengolah limbah bahan beracun berbahaya (B3) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), beberapa kali meraih CSR Award dari Pemerintah Jawa Barat. Penghargaan ini diberikan bukan tanpa alasan.

Sejumlah program dijalankan bukan hanya sebatas kegiatan charity, namun juga program yang bersifat sustainability, atau berkelanjutan, membuatnya menjadi perusahan langganan mendapat CSR Award dari Pemerintah Jawa Barat.

Kepala Desa Nambo Nanang mengatakan, program CSR PPLI sudah mencakup semua bidang, mulai dari dukungan infrastruktur pendidikan, dan kesehatan, maupun bantuan tahunan kepada warganya.

Baca juga: KWT Desa Bantarjati Sulap Tempat Pembuangan Limbah Jadi Wisata Edukasi Gratis Bernama Taman Bougenville

Nanang mencontohkan salah satu program yang berkelanjutan dari PPLI adalah pendirian puskesmas pembantu (Pustu).

Kata dia, keberadaan Pustu ini sangat membantu masyarakat. Sebelum ada Pustu.

“Dulu, warga yang akan berobat harus ke puskesmas Klapanunggal yang jaraknya lebih jauh, katanya kepada Radar Bogor, Rabu (6/12/2023).

Selain itu kata dia, kontribusi PPLI terhadap desa juga dinilai konsisten setiap tahunnya.

Nanang memaparkan, Dana CSR yang dialokasikan setiap tahunnya menjadi tambahan PAD desa diluar dana yang dialokasikan pemerintah pusat.

“Jadi ada tambahan PAD dari perusahan dari negeri sakura itu,” paparnya.

Sementara itu, warga RT 11/06, Inah (42) mengatakan, keberadaan puskesmas pembantu yang dibangun oleh PPLI tersebut sangat membantu dirinya dan warga sekitar untuk berobat.

“Alhamdulillah terbantu. Kalau berobat gak jauh, juga cocok berobat di Pustu. Obat-obatnya paten. Dokter dan bidannya melayani dengan baik,” katanya kepada Radar Bogor, Rabu (6/12/2023).

Kata dia, berobat di Pustu tersebut juga gratis dengan mengunakan kartu asuransi atau BPJS Kesehatan.

“Tidak dipungut biaya sama sekali,” jelasnya.

Selain puskesmas, PPLI turut mendukung pembangunan infrastruktur di Desa Nambo.

Ketua RT 11 RW 06, Lanin Saptadipura memaparkan, PPLI juga turut membangun Musola dan sarana pendidikan.

“Di RT 11 RW 06 ini PPLI mendukung beberapa pembangunan seperti musola dan sarana pendidikan,” katanya kepada Radar Bogor, Rabu (6/12/2023).

Tidak hanya itu, saat musim kemarau yang berlangsung beberapa bulan kebelakang, lanjut Lanin, RT-nya mendapatkan bantuan air bersih.

“Lebih dari 70 tangki. Kebetulan banyak sumur warga kering karena kemarau. PPLI langsung merespon dengan mendistribusikan air bersih. Alhamdulillah kebutuhan air akhirnya tercukupi,” terangnya.

Awal 2024 ini, lanjut Lanin, PPLI juga berencana membangunkan sumur bor buat dua RT yang airnya akan dialirkan ke rumah-rumah warga.

“Setiap tahunnya bantuan sembako juga diterima seluruh warga yang wilayahnya langsung bersebelahan dengan perusahaan. Ribuan paket di distribusikan ke warga. Bahkan dibandingkan perusahaan-perusahaan yang lain yang ada di Desa Nambo, PPLI merupakan perusahaan yang paling sering membantu kebutuhan masyarakat,” kata dia.

Pemerintah desa juga selalu menginformasikan bantuan tahunan dari PPLI.

Ia mengatakan pada tahun 2023 saja bantuan tunai dari PPLI ke PAD desa sampai 180 juta.

“Ini dibagi oleh kades ke RT – RT yang ada di wilayah ring 1 PPLI. RT 11/06 tahun lalu dapat 12,5 juta. Biasanya bila RT dapat dana kita langsung undang warga untuk alokasi penggunaan dana itu,” terang Lanin.

Baca juga: Fakta baru, Air Sungai Cileungsi Mengandung Limbah Berbahaya B3

Selain bantuan infrastruktur, jumlah warga juga cukup banyak yang diperkerjakan oleh PPLI.

“Kurang lebih ada 20 orang warga saya yang kerja di PPLI, baik di perusahaannya maupun di kontraktornya,” terang Lanin.

Sementara itu, tokoh agama Desa Nambo, Ustaz Cecep memaparkan, peran PPLi terhadap perkembangan pendidikan Islam juga dirasakan betul di wilayahnya.

“Selain bantuan infrastruktur bangunan TPQ kami, beasiswa juga diberikan buat siswa – siswi yang akan melanjutkan ke pesantren. Bahkan sebagian sudah ada yg lulus dari pesantren,” tukasnya. (all)

Penulis: Arifal
Editor: Rany Puspitasari