25 radar bogor

Menepis Keresahan Gamelan Elektronik Dimainkan tanpa Ditabuh, UGM Kembangkan Gameltron Generasi Kedua

Prof Adhi Susanto, Guru Besar Emeritus DTETI FT UGM ini telah mengembangkan Gamelan Elektronik (Gameltron) pada tahun 1970.

YOGYAKARTA-RADAR BOGOR, Prof Adhi Susanto, Guru Besar Emeritus DTETI FT UGM ini telah mengembangkan Gamelan Elektronik (Gameltron) pada tahun 1970. Kini, pengembangan gameltron generasi kedua terus digalakkan sejak dua tahun meninggalnya Prof Adhi Susanto.

Baca Juga: Iwan Setiawan Revisi Perbup Jam Operasional Truk Tambang, Minta Petugas Awasi 24 Jam

Gameltron 2.0 dikembangkangkan oleh Tim Peneliti Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM yang dipimpin oleh Addin Suwastono.

Addin mengungkapkan pengembangan Gameltron generasi kedua ini berasal dari keresahan sejumlah pihak mengenai penelitian gamelan elektronik.

Dari hasil pencarian ditemukan banyak gameltron yang justru mengubah bentuk asli gamelan.

“Misalnya menjadi menyerupai tablet atau bentuk lain. Cara mainnya pun juga berbeda, jadi dipencet-pencet,” ujar Addin pada Minggu (19/11).

Gameltron generasi kedua ini dkiembangkan dan tidak menghilangkan fungsi aslinya. Cara memainkan Gameltron tetap dengan posisi duduk tegak, seperti halnya memainkan gamelan asli.

Tim peneliti bersikeras dam berkomitmen mempertahankan cara bermain yang asli, dan tidak ingin mengubah sedikitpun.
Ada tiga bagian dari Gameltron yang di kreasikan, yaitu controller atau trigger yang tertuju pada gamelan fisik yang akan ditabuh oleh pemain menggunakan penabuh gamelan. Sound module, alat yang berfungsi untuk merekam, menghasilkan, dan memanipulasi suara untuk dibuat berbagai bentuk.
“Ketiga ada speaker amplifier untuk meningkatkan dan memperkuat sinyal suara dari sound module untuk menghasilkan suara yang dapat didengar dengan jelas,” ujarnya.

Addin juga menyampaikan, ada perbedaan bentuk Gameltron pada generasi pertama dengan yang kedua.

Bentuk yang diusulkan oleh Adhi Susanto sama dengan keyboard yang terbuat dari kayu.
“Sayangnya, Gameltron tersebut sekarang sudah tidak dalam kondisi yang bisa dimainkan lagi,” katanya.

Baca Juga: Ekskul Fice SMAN 5 Bogor Gelar Talkshow, Hadirkan Seniman, Pengusaha Hingga Sutradara

Gameltron 2.0 mulai dikembangkan dengan bentuk aslinya. Baik bentuk maupun ukuran gamelannya. Bahan yang digunakan sementara yaitu rotan.

“Meski begitu tidak menutup kemungkinan akan dibuat lagi dengan bahan lain, tentu dengan biaya produksi yang tetap murah,” ungkapnya. (Jpg)

Editor : Yosep/Rachmi-pkl