PALESTINA-RADAR BOGOR, Warga Palestina di Gaza utara melaporkan adanya serangan menggunakan artileri oleh pasukan Israel,Serangan tersebut dilakukan Melalui Udara dan Darat di Bagian Utara Gaza.
Pasukan israel menyerbu wilayah tersebut dengan serangan darat yang akhirnya memicu banyak seruan dari negara-negara lain untuk melindungi warga sipil.
Baca Juga : Usai Blokir Akses di Gaza, Militan Israel Tutup Area Masjid Al Aqsa
Serangan udara Israel telah menghantam wilayah dekat rumah sakit Shifa dan Al-Quds di Kota Gaza.
Dilansir melalui Reuters, Media palestina melaporkan bahwa militan Palestina bentrok dengan pasukan Israel di daerah perbatasan di sebelah timur kota Khan Younis, di selatan wilayah tersebut.
Tidak ada pernyataan dari Hamas atau militer Israel mengenai pertempuran yang terjadi.
Pengeboman terjadi beberapa jam setelah Israel merilis gambar tank tempur di pantai barat wilayah Palestina.
Hal itu menandakan adanya upaya untuk mengepung kota Gaza setelah pemerintah Israel memerintahkan untuk memperluas serangan darat hingga melintasi perbatasan timurnya.
Israel menyatakan ini merupakan “fase kedua” dari perang melawan militan Hamas yang didukung Iran.
Sebagian besar tidak dapat dilihat oleh publik dikarenakan perang terjadi dalam kegelapan serta pemadaman telekomunikasi membuat akses palestina terputus.
Pemutusan sambungan telepon dan internet tampaknya kembali pada hari Minggu.
Namun Paltel, Perusahaan telekomunikasi Palestina mengatakan bahwa serangan udara Israel kembali melumpuhkan layanan internet dan telepon di bagian utara wilayah tersebut dimana tempat pusat komando Hamas berada.
Pemadaman listrik ini sangat menghambat operasi penyelamatan korban-korban serangan Israel.
Laporan mengenai serangan di dekat rumah sakit terjadi usai Organisasi kemanusiaan palestina, Palestinian Red Crescent Society (PRCS) mengatakan bahwa mereka telah menerima peringatan dari otoritas Israel untuk segera mengevakuasi rumah sakit al-Quds.
Rumah sakit Al-Quds telah digunakan sekitar 14.000 orang untuk mengungsi mencari perlindungan.
Israel menuduh Hamas menempatkan pusat komando dan infrastruktur militer lainnya di rumah sakit Gaza, namun hal ini dibantah oleh kelompok Hamas.
Pejabat Palestina mengatakan sekitar 50.000 orang mengungsi di Rumah Sakit Shifa, dan menambahkan bahwa mereka khawatir dengan ancaman Israel yang terus berlanjut hingga dapat menghancurkan fasilitas tersebut.
Baca Juga : Perang Israel-Hamas Memanas,Paus Serukan Gencatan Senjata
Israel telah memperketat blokade dan membombardir Gaza sejak kelompok bersenjata Hamas menyerbu melintasi perbatasan Israel pada 7 Oktober lalu.
Pihak dari Israel mengatakan dari kejadian tersebut membuat sekitar 1.400 orang tewas dan sekitar 239 orang menjadi sandera. (JPG)
Editor : Yosep/Zulham-pkl
