25 radar bogor

Bus Uncal Dipakai Untuk Kegiatan Politik, Ini Kata Ketua DPD PAN Kota Bogor

Bus Uncal
Bus Uncal milik Kota Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Ketua DPD PAN Kota Bogor Bedjo Santoso angkat suara terkait temuan adanya penggunaan Bus Uncal untuk kepentingan politik pada saat kegiatan Partai Politik (Parpol).

Baca Juga : Bawaslu Kota Bogor Dalami Temuan Bus Uncal yang Digunakan untuk Kepentingan Porpol

Bedjo Santoso mengaku DPD PAN tidak tahu menahu terkait penggunaan Bus Uncal yang digunakan untuk kepentingan politik tersebut.

“Sepertinya oleh DPP PAN sehingga saya sebagai Ketua DPD kota Bogor tidak tahu menahu,” kata Bedjo Santoso kepada wartawan, Jumat (26/10/2023).

Namun demikian, Bedjo Santoso mengaku memang beberapa waktu lalu ada peminjaman Bus Uncal untuk kegiatan politik di Jakarta. “Tapi beberapa waktu yang lalu ada peminjaman untuk kegiatan partai di Jakarta,” ucap dia.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bogor tengah mendalami temuan adanya dugaan penggunaan Bus Uncal untuk kepentingan politik salah satu Partai Politik (Parpol).

Adapun, Bus Uncal sendiri diketahui merupakan transportasi wisata yang diperuntukan untuk melayani wisatawan atau warga yang ingin berkeliling Kota Bogor.

Diketahui, penggunaan Bus Uncal sendiri diduga untuk kepentingan politik itu tersebar di media sosial (Medsos). Di mana, hal itu dapat terlihat dari video yang dibagikan pemilik akun Tiktok bernama @zul.hasan.

Dalam video berdurasi 28 detik itu, terlihat tampak depan Bus Uncal sudah dipasangi bendera Parpol. Kemudian, terpasang banner salah satu pasangan Capres-Cawapres di Pemilu 2024 pada bagian samping kendaraan.

Baca Juga : Serunya Keliling Kota Bogor dengan Bus Uncal, Udah Nyaman Gratis Lagi

Bus Uncal yang mengangkut sejumlah anggota Parpol ini terlihat tengah melintas di jalan raya. Namun, belum diketahui secara pasti lokasi pengambilan gambaran tersebut.

Menanggapi itu, Ketua Bawaslu Kota Bogor, Herdiyatna mengaku akan mengkaji temuan penggunaan Bus Uncal diduga untuk kepentingan politik salah satu Parpol tersebut. “Mau kita kaji dulu,” kata Herdiyatna saat dihubungi wartawan. (ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep