25 radar bogor

Pertanian Bisnis Menjanjikan, Kementan Tingkatkan Pemberdayaan Petani Milenial di Jawa Barat

BOGOR–RADAR BOGOR, Peningkatan Kapasitas GESI (Gender Equity & Social Inclusion) di Jawa Barat menargetkan GESI pada setiap kecamatan wajib tercapai dengan proporsi 50%-50%.

Perkembangan hingga saat ini proporsi GESI salah satunya pada kabupaten Cianjur baru mencapai 58%-42%. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitator pemuda pada masing-masing kecamatan masih perlu menambah 8% agar proporsi unsur GESI pada program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) dapat tercapai.

Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus memfasilitasi generasi milenial terjun menjadi petani dan berwirausaha di sektor pertanian.

Baca juga: Profil Amran Sulaiman Resmi Dilantik Kembal Oleh Presiden RI Sebagai Menteri Pertanian

Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo selalu meyakinkan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.

Berbagai program pun dilakukan untuk mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini.

“Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan start-up pertanian,” ujar Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” papar Dedi.

Kegiatan GESI dilaksanakan serentak di 5 kabupaten binaan YESS PPIU Jawa Barat, yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Bogor.

Kegiatan dihadiri oleh Tim PPIU Jawa Barat yaitu Konsultan TVET dan Supporting Staff, DIT tiap kabupaten, Financial Advisor, Mobilizer, dan Fasilitator Muda pada hari Jumat, (25/8).

Asiah, selaku Tim DIT Cianjur mengatakan bahwa Kepala Dinas menginginkan agar GESI menjadi salah satu indikator kinerja bagi Fasilitator Pemuda agar target unsur GESI dapat tercapai.

Menindak lanjuti unsur GESI yang masih timpang, maka bagi seluruh Fasilitator Pemuda yang belum mencapai target unsur GESI harus segera ditingkatkan dengan menggunakan berbagai metode dalam identifikasi unsur GESI masing-masing daerah.

Lebih lanjut, GESI pada masing-masing Kecamatan harap selalu didampingi dan setelah mengikuti pelatihan unsur GESI ini dapat selalu diintervensi melalui kegiatan-kegiatan yang lainnya sehingga target GESI pada setiap kegiatannya dapat tercapai.

Yohannes Sugandi, selaku Konsultan TVET YESS PPIU Jawa Barat menyatakan bahwa capaian unsur GESI pada tahun 2021-2023, terdapat proporsi sebesar 70% pria dan 30% Wanita.

“Sehingga capaian GESI baru mencapai 30%. Untuk mencapai target GESI kita harus bekerja keras agar target GESI dapat bergabung dengan Program YESS. Hal ini tentu menjadi tugas bagi Mobilizer dan Fasilitator Pemuda untuk terus mengejar dan mengidentifikasi unsur GESI pada wilayahnya masing-masing,” ujar Sugandi.

Sugandi menambahkan, bahwa permasalahan GESI biasanya adalah terdapat marginalisasi ketidaksetaraan antara gender pria dan wanita sehingga dengan terlibatnya GESI ini dapat turut serta dalam kegiatan pembangunan pertanian.

“Unsur GESI dapat ditingkatkan melalui kegiatan advance training dan keuangan serta pelatihan lain lain yang bermanfaat bagi GESI itu sendiri,” imbuh Sugandi.

Terdapat 19.917 orang yang sudah terintervensi dan 4.365 diantaranya mendapatkan lebih dari 2 kali intervensi pelatihan sehingga berpengaruh pada data peserta pelatihan program YESS.

Baca juga: Amran Sulaiman Resmi Dilantik jadi Menteri Pertanian

Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi semua pihak agar setiap peneriman manfaat hanya bisa mendapatkan 1x pelatihan yang sama.

Jumlah peserta pemagangan terhitung sejak 2021-2023 mengalami banyak perubahan. Pemagangan tahun 2023 diharapkan dapat mengembangkan usaha sehingga tempat tempat pemagang telah disiapkan agar dapat direplikasi baik teknologi dan cara berusahanya.

Dengan tujuan tersebut maka dihimbau agar fasilitator pemuda dapat mengidentifikasi tempat-tempat magang yang dapat direplikasi kegiatan usahanya.

Peserta pemagangan dari unsur GESI sangat sedikit sehingga terlihat cukup timpang antara unsur laki-laki dengan unsur Perempuan. Penerima Manfaat dari Program YESS di PPIU Jawa Barat tahun 2023 terhitung terdapat 242 orang yang memiliki proposal usaha yang berkualitas, realistis, dan data yang valid.

Hal ini tentu tidak terlepas dari peran fasilitator pemuda dalam membimbing calon penerima manfaat dalam melakukan penyusunan proposal. (ayu)

Editor: Rany Puspitasari