25 radar bogor

Pameran Fotografi Abusive, Dukung Korban Pelecehan Seksual Lewat Jepretan Kamera

BOGOR-RADAR BOGOR, Dukungan terhadap korban pelecehan seksual dapat diberikan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui pameran foto, seperti yang dilakukan para fotografer di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pelukis Cahaya, Universitas Juanda. Mereka tampilkan potret-potret kekejian tindak pelaku pelecehan seksual yang diabadikan lewat jepretan kamera.

Baca Juga : Pembangunan Sky Bridge Stasiun Bogor Capai 65 Persen, Beroperasi Januari 2024

Kesan miris, pilu, dan menyedihkan begitu kental terasa saat pandangan mata tertuju pada sudut ruang Kafe Art.I Coffee and Space. Belasan foto bernuansa keji terpampang di sepanjang dinding hitam kafe yang berlokasi di Kelurahan Paledang ini.

Potret tangan terjerat, muka penuh luka lebam, kepalan tangan, hingga leher tercekik tergambar jelas di atas bingkai-bingkai kayu. Pemandangan itu sengaja dimunculkan untuk menggambarkan tindakan kekerasan dan pelecehan seksual yang amat mengerikan.

Karya-karya foto itu merupakan hasil jepretan tangan anggota Klub Fotografi Pelukis Cahaya, Universitas Juanda yang tengah menggelar pameran foto bertema Abusive (kekerasan). Foto yang ditampilkan bukanlah potret kejadian sebenarnya, melainkan hasil konsep yang telah dirancang mereka sehingga memiliki pesan kuat.

Ketua Pelaksana Pameran Foto, Tiara Savana Azimah menuturkan, tema tersebut dipilih mereka untuk merespons banyaknya kejadian tindak pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi beberapa waktu terakhir. Ia ingin, pameran itu bisa menyadarkan para pengunjung bahwa pelecehan dan kekerasan seksual itu nyata dan dapat menimpa siapa saja.

“Ini menjadi bentuk dukungan kami terhadap para korban. Cara ini juga kami lakukan sebagai upaya pencegahan tindak pelecehan sehingga dapat berkurang,” tuturnya kepada Radar Bogor.

Tiara bercerita, pameran itu sudah disiapkan sejak Bulan Juli lalu. Terdapat 14 foto yang akhirnya terpilih setelah melalui proses kurasi sebanyak 3 kali. Karya-karya ciamik itu akan dipamerkan selama 2 hari hingga Minggu (8/10).

“Ada 5 fotografer yang berpartisipasi di pameran ini. Setiap orang mengirimkan 2-4 fotonya. Selain foto, kami juga menampilkan seni instalasi berupa manekin yang menggambarkan tema serupa,” terang dia.

Pameran ini rutin digelar setiap tahun sebafai wadah bagi para fotografer di UKM tersebut untuk menampilkan hasil jepretannya dan menjadi ajang pengenalan Pelukis Cahaya ke UKM-UKM fotografi di Perguruan Tinggi lain.

Selain pameran foto, Tiara dan kawan-kawan juga melengkapi event ini dengan pembacaan puisi soal pelecehan seksual dan seminar fotografi yang berlangsung pada Minggu (8/10) di tempat yang sama.

“Seminarnya kami mengambil tema fotografi di tengah gempuran AI. Berangkat dari fenomena perkembangan teknologi yang menunjukkan foto bisa diakali dengan Artificial Intelligence (AI). Seminar ini diikuti anggota UKM Forografi dari 20 perguruan tinggi dengan target 100 peserta,” tandasnya. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep