25 radar bogor

Gerah dengan Macet dan PKL, Bima Arya Ancam Lakukan Ini

TKN Prabowo-Gibran
Wali Kota Bima Arya masuk dalam TKN Prabowo-Gibran.

BOGOR-RADAR BOGOR, Jelang masa jabatan Wali Kota Bogor Bima Arya berakhir pada Desember 2023, rupanya masih banyak persoalan yang belum tuntas. Hal itu terungkap saat Bima Arya melakukan blusukan ke sejumlah titik, yang ada di wilayah Kota Bogor, pada Minggu (1/9/2023).

Bima Arya mengaku menemukan banyak persoalan. Mulai dari kemacetan, pembiaran terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL), hingga permasalahan terkait sampah.

Atas temuan ini, Wali Kota Bogor Bima Arya sampat menyinggung soal rotasi mutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot Bogor).

Wali Kota Bogor Bima Arya diketahui melakukan siaran langsung melalui Instagram. Di mana, dalam siaran itu, ia membuka pengaduan terkait persoalan yang ada di Kota Bogor.

Baca juga: Sidak ke Pasar Kebon Kembang, Bima Pastikan Seluruh PKL Direlokasi

Kemudian, Bima Arya pun melakukan blusukan ke sejumlah titik yang diadukan masyarakat. Adapun, titik pertama yang ia akan datangi, yakni Simpang BTM.

Di mana, warga mengeluhkan terjadinya kemacetan di wilayah tersebut.

Namun, sebelum sampai di Simpang BTM, Bima Arya bersama rombongan sempat berhenti di pertigaan McD Juanda Bogor. Musababnya, dibukanya jalan dari arah Paledang menuju arah BTM, dinilai menyebabkan kemacetan.

Kemudian, blusukan dilanjutkan ke Simpang BTM. Di sana, Bima Arya kembali menemukan kemacetan yang terjadi, hingga beberapa kendaraan angkot mogok.

Alhasil, putaran di Simpang BTM ditutup untuk kendaraan roda empat, dan kendaraan diarahkan berputar di sekitar Jembatan Otista.

Setelah itu, Bima Arya melanjutkan blusukan ke Alun-alun Kota Bogor. Di lokasi ini, dirinya menemukan persoalan adanya pembiaran terhadap PKL, penumpukan angkot yang berhenti sembarangan, hingga permasalahan persampahan.

Baca juga: Bima Arya Unggah Transformasi Wajahnya Selama 10 Tahun, Warganet: Spill Skincare Rutinnya Pak…

Bima Arya pun memperingati seluruh jajarannya yang ada di Pemkot Bogor.

“Akhir pekan ini kepadatannya kan diatas rata-rata, ini harus jadi atensi semua Kasat Pol PP, Kadishub, Kadis LH, Perumkim semua harus standby, saya mengingatkan kepada semua,” kata Bima Arya.

Sebagai contoh, ada beberapa titik kemacetan yang menyebabkan kendaraan mengunci, dijelaskan Bima Arya, hal itu karena petugasnya tidak ada. Bahkan ada titik yang dikuasai oleh anak-anak yang mabuk tengah minum-minuman keras.

Kemudian, dilanjutkan Wali Kota Bogor, untuk di Alun-alun Kota Bogor, dirinya mendapatkan banyak keluhan dari warga, dan terbukti saat di lapangan benar adanya.

“Terbukti begitu di lapangan memang ada pembiaran disini, ya PKL-nya dibiarkan, penumpukan angkot ngetem, semuanya disitu, jadi harusnya tidak seperti itu,” ucap Bima Arya.

Wali Kota Bogor pun mengingatkan agar penyelesaian persoalan seperti ini tidak bergantung dengan sidak yang dilakukan dirinya. Artinya, ketika dilakukan sidak persoalan dapat terselesaikan.

“Saya tidak mau ini bergantung kepada sidak Wali Kota ya, saya ingatkan lagi Tim Tangkas, kita punya Tim Patroli itu harus terus berjalan enggak boleh kendor,” imbuh dia.

Pun dengan masih adanya persoalan ini, Bima Arya menilai bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan di lapangan.

Baca juga: Penataan Alun-Alun Kota Bogor, Pemkot Bakal Bangun 2 Food Court

“Jadi ini kita membangun sistem, saya akan evaluasi lagi semua formasinya, kita akan melakukan rotasi mutasi dalam waktu dekat,” imbuh Bima Arya.

“Artinya kalau yang gak serius saya ingatkan saja siap-siap untuk digeser, karena sekarang kalau sebelum dua tahun pun sudah bisa digeser kalau ada kebutuhan,” sambung Bima Arya.

Bima Arya kembali mengatakan ketika dievaluasi tidak mampu, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pergeseran pejabat di Lingkup Pemkot Bogor.

“Semuanya saya peringatkan lagi, saya ingin semuanya punya tanggungjawab gitu, tadi saya cek semua titik itu rata-rata kurang atensi dari dinas terkait, Dishub, Pol PP, LH, Perumkim juga, ini atensi untuk semuanya,” tegas Bima Arya.

Disisi lain, Bima Arya mengakui jika sebelum datang ke Alun-alun Kota Bogor, dirinya mendapatkan banyak keluhan terkait keberadaan PKL di arah Jalan Kapten Muslihat.

Namun yang membuatnya heran, ketika ia datang, para PKL sudah tidak ada di lokasi seperti yang sudah disampaikan.

“Ya artinya begini, ketika bocor informasi bahwa saya patroli dan saya tadi gak ngasih tau sebetulnya, saya kan hanya dengan tim sehari-hari yang melekat saja, tidak ada dinas tadi,” kata Bima Arya.

Meski begitu, diakui Wali Kota Bogor, memang harus ada sistem yang dibuat di Alun-alun Kota Bogor sehingga persoalan PKL dan kemacetan tidak terulang.

Untuk itu, ke depan Pemkot Bogor akan membangun pembatas ruang hijau untuk membatasi agar para PKL tidak berjualan dan sopir angkot tidak ngetem, serta membuatkan celukan.

“Dan pengunjung ini kan perlu makan dan perlu minum, ini kita akan bangun tempat makan dan minum di dalam supaya PKL itu ya masuk ke dalam semua tidak diluar, jadi akan direlokasi kira-kira PKL yang memang sudah lama berjualan di luar,” kata dia.

Bima Arya menambahkan, relokasi yang disiapkan ini ada dua titik pertama di dalam Alun-alun Kota Bogor, dan Nyi Raja Permas juga akan disiapkan untuk kuliner juga.(ded)

Penulis: Dede

Editor: Rany Puspitasari