25 radar bogor

Kasus ISPA di Kabupaten Bogor Cenderung Menurun, Begini Penjelasan Dinkes

ILUSTRASI. Warga beraktivitas di antara kepulan asap sembari memakai masker. (Radar Bogor/Hendi Novian)

CIBINONG-RADAR BOGOR, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mengklaim lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di musim kemarau tidak signifikan. Musababnya, tak ada kasus berupa cluster, namun hanya menyebar di setiap kecamatan.

“Kalau peningkatan kumulatif, sebenernya naik, tapi dikit. Tidak signifikan dan di Kabupaten Bogor hanya punya satu alat deteksi,” ungkap Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana, Senin (18/9).

Baca Juga: Bikin Puisi Terinspirasi dari Polusi, Siswa SMAN 5 Kota Bogor Raih Perunggu

Adang menilai, kondisi parah atau tidaknya ISPA itu dilihat dari kejadian luar biasa (KLB). Beruntung, hingga kini tak ada kejadian luar biasa untuk ISPA tersebut.

“Kalau lihat kasus tren ISPA itu naik, tapi tidak tiba-tiba naiknya dan tak terlalu tinggi. Paling (kenaikannya) 4 sampai 5 persen,” pungkasnya.

Selain itu, jumlah ini bisa disebut pola minimal – maksimal dilihat dari tiga tahun ke belakang dan tahun sekarang.

“Bulan Januari, selama tiga tahun 69 ribu itu maksimal dan minimal 30 ribu kasus. Akan tegapi, kalau dibandingkan dengan tahun 2023 di bawah maksimal dan mulai naik bulan April sampai Juli. Bulan Agustus turun kembali,” papar Adang.

Dirinya melihat, sebaran data tidak begitu fluktuatif dan cenderung flat selama tahun 2023. Sebaran kasus ISPA pun merata di sejumlah wilayah tanpa berpusat pada satu titik atau cluster.

Pada tahun 2023, kasus yang tinggi menjangkau wilayah selatan Bogor, yakni Ciawi. Sekira 2 ribu kasus ISPA terdeteksi. Kendati demikian, Adang menilai jumlah itu bukanlah lonjakan signifikan.

“Wilayah Cibinong Raya cenderung turun di Agustus. Padahal daerah risiko, tapi tidak naik maksimal kenaikannya,” tambahnya.

Baca Juga: Kunjungan Pasien ISPA di RSUD Kota Bogor Tembus 447 Kasus

Di wilayah Barat, tercatat kasus ISPA di Cigudeg. Akan tetapi, tak ada kenaikan maksimal. Sedangkan kawasan Bogor Timur, tercatat di Cileungsi sejak Januari sampai Maret kasus ISPA yang tinggi. Meski begitu, kini angka kasusnya telah menurun drastis.(*)

Reporter: Jaenal Abidin
Editor: Imam Rahmanto