25 radar bogor

Gelandangan Tajir di Alun-alun Kota Bogor, Kantongi Uang Rp50 Juta

Petugas Dinsos Kota Bogor menunjukkan gelandangan tajir yang dievakuasi dari Alun-alun Kota Bogor, Kamis (31/8).(Radar Bogor/Dede Supriadi)

BOGOR-RADAR BOGOR, Kisah pengemis tajir kembali membuat heboh Kota Bogor. Kali ini petugas Dinsos Kota Bogor mengamankan seorang gelandangan yang membawa segepok uang di celananya.

Gelandangan tajir yang belum diketahui identitasnya itu diamankan dari Alun-alun Kota Bogor pada Kamis (31/8). Lelaki tersebut diperkirakan berusia 25 tahun.

Baca Juga: Heboh! Pengemis Tua di Senayan Terciduk Bawa Uang Rp18 Juta saat Diringkus Satpol PP

Petugas Dinsos menemukan uang tunai atau cash senilai Rp50 juta yang disimpan di dalam celananya.

Kabid Rehabilitas Sosial pada Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin mengatakan, pria yang diduga bekerja sebagai pengemis itu dievakuasi berdasarkan pengaduan masyarakat. Lantaran dianggap mengganggu para pengunjung.

Pengemis itu dievakuasi ke Kantor Dinsos Kota Bogor. Namun, kondisinya yang kotor membuat petugas hendak memandikan pria yang diduga gelandangan itu, sesuai SOP selama ini.

Saat akan dimandikan, pria itu selalu memegangi celananya. Tanpa diduga, ada bungkusan yang terjatuh dari celananya tersebut.

Setelah dicek, ternyata bungkusan tersebut berisi uang senilai Rp30 juta, meliputi Rp100 ribu dari tiga gepok dan berbagai pecahan mata uang. Saat diperiksa kembali, ditemukan uang lainnya dari celana pria pria tersebut.

“Kita buka lagi semua sampai saat ini mungkin jumlahnya sekitar Rp50 jutaan lebih, karena masih belum beres dalam penghitungan,” ucap dia.

Dody mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut. Mereka akan mengecek identitasnya lewat iris mata. Lantaran tak ditemukan kartu identitas pada pria tersebut.

Baca Juga: Heboh! Video Diduga Pengemis Bawa Mobil Mewah, Marah Dipergoki Warga

“Assessment selanjutnya kita iris mata dulu nanti kita akan pertemukan dengan keluarganya apabila sudah jelas data identitas kependudukan,” papar dia.

Hal itu perlu dilakukan agar mencegah uang itu disalahgunakan.

“Kita khawatir itu karena ada uang. Dan kita juga dengan kondisinya sudah ada uang kita khawatir juga terhadap keamanannya,” tukas dia.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto