25 radar bogor

Belantara Foundation Gandeng 700 Mahasiswa, Perjuangkan Konservasi Satwa Liar

Belantara Foundation

BOGOR-RADAR BOGOR, Organisasi nirlaba global, Belantara Foundation kembali menggelar webinar Belantara Learning Series secara hybrid pada Rabu (30/8/2023) di Universitas Pakuan Bogor. Pada seri ke-7 ini Belantara Foundation mengangkat tema konservasi satwa liar orangutan.

Baca Juga : Tim PPK BEM FEB Unpak Berikan Pelatihan Perizinan Usaha Untuk UMKM

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna menjelaskan webinar tersebut bertujuan menginformasikan soal ilmu pengetahuan dan memberikan pelatihan terkait konservasi lingkungan terutama metode kajian orangutan di alam.

“Dalam memperjuangkan konservasi hewan liar kami tidak bisa bergerak sendirian. Oleh karena itu kami menggandeng mitra lain dari akademisi, pemerintah, penggiat lingkungan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) konservasi, dan sektor swasta,” jelasnya.

Ia membeberkan, orangutan salah satu spesies yang hanya dimiliki Indonesia tepatnya Pulau Sumatera dan Kalimantan. Saat ini keberadaan mereka terancam karena kebanyakan habitatnya tumpang tindih dengan dunia usaha.

Dolly berharap, isu konservasi satwa liar ini bukan hanya menjadi isu pegiat konservasi saja melainkan juga menjadi isu bersama sehingga dapat mendorong gerakan bersama.

“Oleh karena itu kami sosialisasikan ini pada generasi muda perkotaan supaya mereka dapat terbuka wawasannya soal ancaman hilangnya keanekaragaman hayati. Walaupun tidak mudah untuk merubah perilaku, perlu upaya terus menerus,” tutur dia.

Webinar Belantara Foundation ini diikuti sebanyak 700 peserta yang terdiri dari mahasiswa Universitas Pakuan, Universitas Nasional, Universitas Riau, Universitas Andalas, Universutas Tanjungpura, Universitas Nasional, dan Universitas Gajah Mada.

Baca Juga : 5 Rekomendasi Jajanan Enak di Sekitar Kampus Unpak Bogor

Dalam kesempatan itu hadir sejumlah narasumber dari kalangan milenial yang aktif dalam dunia konservasi alam di antaranya Manajer Program Forum Konservasi Orangutan Indonesia, Fajar Saputra, Representatif FHK Sumatra Utara, Tarmizi, Pengurus Bidang Riset Forum Konservasi
Gajah Indonesia, Dwi Adhari Nugraha, dan Peneliti Orangutan Magister Biologi Universitas Nasional, Prima Lady. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep