25 radar bogor

Doa Bersama di Hari Kemerdekaan, Berharap Kota Bogor Merdeka dari Sampah

Doa bersama
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menghadiri doa bersama KTT Nusa Organik Leuweung Kota, pada malam HUT Kemerdekaan ke-78 RI pada, Rabu (16/8/2023) malam.

BOGOR-RADAR BOGOR, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menghadiri doa bersama KTT Nusa Organik Leuweung Kota, pada malam HUT Kemerdekaan ke-78 RI pada, Rabu (16/8/2023) malam.

Baca Juga : HUT RI ke-78, Warga Bantaran Ciliwung Upacara Bendera di Tengah Sungai

Adapun, kegiatan yang berlangsung di Bogor Nirwana Residence (BNR), itu dilakukan doa bersama dengan mengangkat kegiatan dengan tema menuju merdeka dari sampah.

Pada tahun 2016 hingga tahun 2017, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim jauh sebelum kontestasi pemilihan kepala daerah terus aktif menjaga lingkungan.

Hal itu diwujudkan dengan gerakan recycle center pandai yang tujuan memilih dan mengolah sampah yang saat ini dikembangkan menjadi pusat pembibitan.

Di tahun 2017 hingga 2018, Dedie Rachim bersama Ketua KTT Nusa Organik, Heri Heryanto membuat gerakan menanam pohon di leuweung kota.

“Alhamdulillah upaya pelestarian lingkungan terus bergelora dan direspon oleh banyak pihak. Karena pelestarian lingkungan ini harus dilakukan bersama-sama,” ujarnya.

Saat ini lanjut Dedie, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga terus melakukan upaya pengurangan sampah dari hulu.

Saat ini dari total 800 ton sampah yang setiap hari diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor berkurang menjadi 600 ton.

Karena lanjutnya, lahan seluas 38 hektare milik Kota Bogor di TPAS Galuga tidak akan sanggup terus menampung sampah hingga menggunung.

“Karena itu upaya yang dilakukan Pemkot juga perlu dibantu oleh seluruh pihak. Termasuk dari upaya KTT Organik ini yang terus melakukan upaya pelestarian alam dan juga mengajak seluruh komunitas kelompok dan anak-anak muda,” ujarnya.

Selain itu, permasalahan sampah tidak hanya berdampak pada gunungan sampah, tapi juga terhadap kelestarian lingkungan termasuk berkurangnya sumber air bersih.

“Karena 90 persen sumber air baku PDAM kota ini dari Cisadane, jika debit air tinggi di tempat pengolahan air itu penuh sampah. Karena perilaku buruk masyarakat yang membuang sampah ke sungai,” katanya.

Untuk itu Dedie A Rachim berpesan kepada masyarakat jangan menzalimi antar sesama dengan membuang sampah sembarangan, membuang sampah ke sungai, selokan, saluran drainase dan sebagainya.

Sementara itu, Ketua KTT Organik Nusa, Heri Heryanto mengatakan, kegiatan ini diawali dari Bimtek pertanian yang dilanjutkan dengan kegiatan tasyakur atau doa bersama.

Di mana, temanya menuju merdeka dari sampah, dengan tujuan memperbaiki lingkungan dengan menanam pohon vetiver, hingga bersih-bersih sungai. Sebab, jika sumber air kotor dan pohon habis maka tentunya tidak bisa menanam lagi.

Baca Juga : 443 Napi Lapas Paledang Dapat Remisi, Tujuh Langsung Bebas

“Siapa yang punya pabrik oksigen gratis buat manusia. Kenapa kita harus melakukan pemilahan sampah, karena kita tidak mau sampah menjadi sumber masalah kedepannya. Pak wakil bilang di Galuga ini cuma 38 hektar satu hari 600 ton dikali satu tahun akan jadi gunungan, apakah kita ingin memberikan warisan gunung sampah,” katanya.

Untuk itu lanjut Heri melalui gerakan bersama ini ia berharap gerakan merdeka dari sampah bisa menggerakan hati semua agar turut menjaga lingkungan. (ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep