25 radar bogor

Polemik Jembatan Otista, DPRD Bakal Panggil Pemkot Bogor

Polemik jembatan otista cagar budaya
Jembatan Otista Kota Bogor mulai dibongkar total untuk proyek pembangunan. Saat ini proyek itu tengah jadi polemik karena diduga cagar budaya. (Radar Bogor/Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zaenal Abidin angkat suara soal kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang memutuskan untuk membongkar sebagian stuktur fondasi Jembatan Otista Bogor.

Zaenal menyebutkan, meski secara resmi dirinya belum mendapatkan informasi langsung, namun Wali Kota Bogor Bima Arya sudah mengumumkan akan mempertahankan sebagian struktur jembatan yang dibangun 1920 melalui media sosialnya.

Baca Juga: Pembongkaran Jembatan Otista, Bima Arya: Ada Bagian yang Dipertahankan

“Kontruksi tetap sesuai perencanaan. Hanya saja pondasi yang dianggap BCB dipertahankan, jadi mungkin pak wali menggunakan plan B (untuk pembangunan Jembatan Otista,” kata Zaenal, Minggu (21/5).

Pihaknya akan mengawal pengerjaan pembangunan jembatan Otista Kota Bogor. Menurutnya, Komisi III DPRD sekaligus akan memastikan pengerjaan sesuai dengan perencanaan dan selesai tepat waktu.

“Dengan jadwal yang sudah ditentukan mudah-mudahan sih tidak terganggu. Mereka sudah mempersiapkan plan A dan B. Dan kami berharap jembatan dapat selesai tepat waktu dan bisa mengurai kemacetan, (Dan) tidak terganggu dengan polemik BCB,” tekan dia.

Ia juga meminta agar Pemkot Bogor menghitung ulang kekuatan jembatan ketika ada struktur fondasi jembatan yang lama yang tidak dihancurkan.

Sebelumnya, Zenal mengaku sempat memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor dan dinas terkait. Ia mempertanyakan semuanya.

“Pernah diceritakan katanya tahun 1980, kami merujuk apa yang dijelaskan PUPR, berarti pembongkaran (dilakukan) keseluruhan dan tidak ada bahasa jembatan itu cagar budaya,” ucap dia.

Baca Juga: Komisi III Minta Pembongkaran Jembatan Otista Ditunda Sementara, Ini Alasannya

“(Tapi) budayawan menyebut ada dua jembatan, yang pertama dibangun 1920 dan kedua 1970, dari situ kami mulai menyelidiki,” sambung dia.

Ia pun akan memanggil Pemkot Bogor untuk membahas masalah Jembatan Otista. “Supaya clear, kita ingin tahu penjelasannya seperti apa,” kuncinya.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto