25 radar bogor

Dua Arah di SSA, Kendaraan ke Pusat Kota Bogor kian Berkurang

Kendaraan mengalami kemacetan cukup parah saat mulai memasuki kawasan SSA yang menerapkan dua arah di Kota Bogor, Rabu (10/5). (Radar Bogor/Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Satlantas Polresta Bogor Kota, mencatat adanya penurunan arus lalu lintas kendaraan yang masuk ke pusat Kota Bogor pada selama dua hari pada akhir pekan kemarin.

Hal itu terjadi lantaran sebagian pengendara saat ini lebih memilih gerbang tol BORR untuk menghindari penutupan Jalan imbas pemnangunan Jembatan Otista Kota Bogor.

Baca Juga: Update Jembatan Otista: Relokasi Utilitas dan Buka Jalur Alat Berat

Berdasarkan data Satlantas Polresta Bogor, Minggu (7/5), jumlah kendaraan yang keluar (exit) dari Tol Bogor mengarah Kota Bogor tercatat 10.341 kendaraan atau berkurang 1.535 kendaraan dibanding pada Sabtu 11.876 kendaraan.

“Dibanding Sabtu kemarin terjadi penurunan 12,92 persen atau 1.535 mobil. Pada hari Minggu ini arus lalu lintas di Kota Bogor ramai lancar,” kata Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria, Senin (15/5).

Menurut dia, penurunan volume kendaraan disebabkan terjadinya pergeseran keluar-masuk kendaraan. Biasanya kendaraan masuk Kota Bogor melalui Gerbang Tol Bogor mengarah ke tengah kota, kini pengendara lebih memilih alternatif keluar-masuk tol di Gerbang Tol BORR.

“(Saat ini) pengendara lebih memilih keluar-masuk di pintu tol pinggir kota tidak di tengah kota,” kata dia.

Saat ini ada kecenderungan pergeseran kepadatan arus lalu lintas yang biasanya di Gerbang Tol Bogor kini di Tol BORR.

Biasanya pada akhir pekan Tol BORR dilintasi sekitar 11.000 kendaraan. Namun, pada akhir pekan ini berjumlah 12.000 kendaraan.

Sedangkan, pada hari kerja sekitar 7.000 kendaraan pada pekan ini tercatat sekitar 11.000 kendaraan.

Baca Juga: Terima Usulan Warga, Jalur SSA Kembali Dua Arah

Selain itu, Galih menilai, hal itu diperkirakan karena ada pengalihan arus lalu lintas dampak dari revitalisasi Jembatan Otista sejak 1 Mei lalu.

Pengerjaan yang memerlukan waktu tujuh bulan, membuat rekayasa lalu lintas diperlukan untuk menghindari akses Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Pajajaran dari arah Tugu Kujang.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto