25 radar bogor

Rencana Pembangunan Tol Puncak Kembali Mencuat, Butuh Rp25 Triliun

Antrean kendaraan di Exit Tol Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Senin (24/4). (Radar Bogor/Hendi Novian)

CARINGIN-RADAR BOGOR, Wacana jalan bebas hambatan atau tol menuju Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor kembali mencuat.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, pembangunan jalan tol Puncak Jawa Barat masih dalam proses kajian.

Disebut-sebut, telah ada perusahaan pemrakarsa yang tertarik untuk mengusulkan investasi di jalan tol puncak. Pembangunan tol membutuhkan dana sebesar Rp25 triliun.

Baca Juga: Pintu Keluar Tol Puncak Rencananya Ada Dua, di Sini Lokasinya

Anggota Komisi V DPR RI Kabupaten Bogor, Mulyadi memaparkan, pembahasan mengenai Tol Puncak gencar dilakukan. Pihaknya sudah beberapa kali melakukan kunjungan kerja spesifik meninjau pembanguan infrastruktur di Kabupaten Bogor.

“Kami terus kawal (tol puncak), karena ini menjadi solusi kemacetan di jalur utama puncak,” katanya dikonfirmasi Radar Bogor, Rabu (10/5).

Ia juga memaparkan, komisi V bersama dengan Kementerian PUPR bersama-sama melakukan kajian untuk memilih titik yang digunakan sebagai pintu keluar jalan Tol Puncak. Penentuan ini nantinya akan mengacu pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Saat ini tahap pra-feasibility study (FS) dari Caringin ke Megamendung atau Cisarua, lalu ke Gunung Mas hingga Cianjur,” paparnya.

Adapun wacana Tol Puncak ini pertama kali muncul pada Juli 2022 lalu. Saat itu, Tol Puncak direncanakan sepanjang 18 kilometer.

Baca Juga: Sebanyak 28.045 kendaraan ke luar Jakarta lewat Tol Ciawai arah Puncak

Tol ini merupakan pembangunan shortcut Jalan Tol Caringin-Cianjur sebagai salah satu upaya memberikan solusi terkait permasalahan kemacetan yang kerap terjadi di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor.

Dari hasil kajian terbaru, pembangunan jalan tol Puncak berlangsung secara bertahap. Jalan Tol Puncak ini akan membentang sepanjang 52 kilometer, yang terdiri dari 5 seksi. (*)

Reporter: Arif Al Fajar
Editor: Imam Rahmanto